Kamis 09 Mar 2017 16:11 WIB

Studi: Gerakan Shalat Mampu Kurangi Nyeri Punggung

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Indira Rezkisari
Gerakan sujud dalam shalat.
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Gerakan sujud dalam shalat.

REPUBLIKA.CO.ID, Gerakan fisik yang berulang-ulang saat shalat dan dilakukan dengan benar dapat mengurangi risiko nyeri pada punggung bawah. Berdasarkan studi terbaru, shalat secara khusyuk tidak hanya mampu menghilangkan kecemasan fisik, tetapi juga baik untuk kesehatan.

Gerakan shalat yang benar, misalnya saat rukuk, bisa menjadi pengobatan klinis yang efektif bagi Anda yang mrmiliki gangguan pada area tubuh tersebut. Sekitar 1,6 miliar Muslim di seluruh dunia membungkuk, berlutut, dan menempatkan dahi mereka ke sajadah (tanah). Mereka shalat wajib lima waktu sehari menghadap kiblat. 

"Gerakan shalat adalah mirip dengan yoga atau terapi latihan fisik yang digunakan untuk mengobati nyeri punggung bawah," kata penulis studi Mohammad Khasawneh seperti dilansir dari The Independent baru-baru ini.

Hasil studi tersebut ditulis dalam sebuah makalah berjudul Ergonomi Gerakan Tubuh  Muslim Saat Shalat dengan Permodelan Manusia Digital ini telah diterbutkan dalam Jurnal Sistem Teknik dan Industri Internasional edisi terbaru. Penelitian ini menggunakan komputer yang dihasilkan dari model manusia laki-laki India, Asia, dan Amerika, 

 

Penelitian ini menggunakan komputer yang dihasilkan model manusia laki-laki dan wanita India, Asia, dan Amerika untuk melihat efek pada nyeri punggung bawah. Postur ketika bersujud meningkatkan elastisitas sendi. Meski begitu tim peneliti tidak melihat bagaimana manfaat gerakan shalat bagi para difabel apakah juga akan mengurangi risiko nyeri punggung atau tidak. 

"Kesehatan fisik dipengaruhi oleh faktor sosial ekonomi, gaya hidup, dan agama," ujar Khasawneh, dari Penn State Behrend University di Pennsylvania.

Dia menyebut shalat dapat menghilangkan stres, kecemassn, dsn gangguan fisik. Ada juga penelitian yang menunjukkan shalat bisa menjadi pengobatan klinis efektif bagi disfungsi neuro-muskuloskeletal.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement