REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Program Pesantren Digital Yayasan iHAQi Indonesia arahan Ustaz Erick Yusuf mengadakan acara workshop bertemakan manajemen sosial media sebagai media dakwah. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para peserta pesantren digital, khususnya anak-anak yatim dan dhuafa, agar mereka menguasai dunia sosial media sesuai dengan tujuan awal Pesantren Digital.
Acara yang dilaksanakan pada Selasa (21/2) itu diikuti 16 peserta terdiri dari para peserta pesantren digital beserta para staf pengajar. Kegiatan workshop tersebut diisi oleh Kang Sirod yang merupakan alumnus IPB’97 dan juga merupakan pendiri dari FAP (Forum Alumni Peduli) NKRI sekaligus pengusaha dalam bidang media digital dan media sosial bersama dengan Dr Anton Apriyantono.
Dalam kesempatannya ketika memberikan pelatihan manajemen kepada peserta pesantren digital, Kang Sirod banyak memberikan masukan-masukan kepada para peserta. Di antaranya, peserta harus pandai dalam menggunakan aplikasi media sosial, bijak dalam menilah memilih informasi di sosial media. "Karena, saat ini, banyak sekali informasi hoax yang kebenarannya tidak dapat dipertanggungjawabkan," ujarnya dalam keterangannya yang dikirim ke Republika.co.id, Rabu (22/2).
Selain harus pintar memilih berita atau informasi, peserta juga harus bijak dan teliti ketika nanti akan menyebarkan kembali informasi yang telah didapatkan. Jangan sampai peserta ikut menjadi orang-orang yang menyebarkan berita/informasi hoax.
“Di zaman serba digital ini, kita dituntut untuk berpikir cerdas dan kritis ketika akan membagikan informasi kepada rekan-rekan kita di sosial media. Jangan sampai kita membagikan berita yang ternyata berita tersebut adalah berita hoax," kata Kang Sirod kepada para peserta workshop media sosial di Pesantren iHAQi, Punclut Bandung.
Kang Sirod juga memberikan masukan kepada para santri mengenai bagaimana berdakwah melalui media digital. Kata dia, pada zaman yang sudah semakin canggih ini, tidak perlu lagi untuk berdakwah dengan cara yang lama. Karena, melalui aplikasi sosial media seperti Facebook, Twitter, Instagram, dan Line, semua orang sudah bisa untuk ikut berkontribusi menyebarkan dakwah-dakwah yang kreatif dan juga modern.