REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Nama Miftah Arifin mendadak jadi buah bibir oleh tetangga sekitar rumahnya maupun para netizen. Warga Jalan Kauman 72 Lawang Kabupaten Malang itu ramai diperbincangkan meninggal secara tiba-tiba tatkala menunaikan sholat bakda Isya pada Selasa (3/1). Di Masjid Jami Babus Salam Lawang, ayah lima anak ini menghadap Sang Khalik dalam posisi tengah bersujud.
Menurut penuturan Imam Affandi yang merupakan putra kedua almarhum, sang ayah sejak dahulu dikenal sebagai orang yang istiqamah. "Shalat lima waktu dan sunah selalu dilakukan di masjid," ujar Affandi saat ditemui Republika.co.id pada Kamis (5/1) di kediaman almarhum.
Meskipun menderita diabetes dan sakit di kaki hingga sulit berjalan dengan sempurna, almarhum Miftah tetap tekun memakmurkan masjid. Rumah almarhum yang kebetulan berdampingan dengan Masjid Jami Babus Salam membuat perjalanan dari rumah ke masjid tak jauh.
Affandi mengungkapkan, sang ayah sudah lama tak bekerja. Sehari-hari almarhum disibukkan dengan aktivitas di masjid dan di rumah. "Bapak juga dikenal sebagai perawat jenazah di kampung, meski tidak bisa disebut sebagai petugas pemandi jenazah karena beliau melakukan dengan sukarela," kata Affandi.
Baca juga, Kisah Miftah, Sang Pemakmur Masjid yang Meninggal Saat Sujud Shalat.
Meninggalnya Miftah Arifin di usia 63 tahun juga meninggalkan kesan mendalam di benak Hanafi. Hanafi yang merupakan ketua RW 02 mengenang almarhum sebagai sosok yang humoris dan gemar menolong tetangga sekitar.
"Biasanya beliau dagang kambing, setiap ada warga yang punya hajat sering minta tolong dicarikan kambing ke almarhum," ujar Hanafi.