Rabu 05 Oct 2016 18:53 WIB

Soal Beasiswa Hafal Alquran, Banyak Netizen Bela Aher

Ahmad Heryawan
Foto: Republika/Edi Yusuf
Ahmad Heryawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beasiswa bagi mahasiswa yang berprestasi dalam menghafal Alquran minimal lima juz  di Universitas Padjajaran menjadi perbincangan hangat di lini masa.

Tak sedikit yang mendukung kebijakan Dinas Pendidikan Jawa Barat itu. Namun, ada juga yang mempertanyakan dengan alasan diskriminatif. Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), membantah tudingan diskriminatif itu. Ini karena hafalan Alquran hanya salah satu bentuk prestasi saja. 

"Tidak ada diskriminasi, kami berencana beri beasiswa kepada mahasiswa yang berprestasi, hafalan Alquran hanya salah satu prestasi saja. Bukan syarat," tegas Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan lewat kicaun di Twitter-nya, Rabu pagi.

Sejumlah netizen yang mendukung beasiswa ini menilai, menghafal Alquran merupakan prestasi bagi seorang Muslim.  "Hapal Alquran itu sesuatu loh bagi Muslim," tulis seorang netizen dengan akun Him_NK. 

Akun Bhakti Utama mengatakan, "Kalau pintar ilmu eksak bisa dapat beasiswa, kenapa pintar Alquran gak boleh ? lha wong yang suka mlintir Alquran aja bisa dapat #IQ?"

Dalam surat yang beredar di media sosial, disebut sejumlah persyaratan khusus untuk mendapatkan beasiswa. Pertama, mahasiswa yang mempunyai KTP dan KK Jawa Barat. Kedua, IPK untuk program SI minimal 3,00 dan bagi program S2/S3 minimal 3,25.

Baca juga, Jepang Gelar Kompetisi Hafalan Alquran.

Ketiga, prioritas mahasiswa berprestasi di bidang hafal Alquran minimal lima juz, olah raga, seni, budaya, sains, teknologi dan komunikasi yang dibuktikan dengan sertifikat dari pihak berwenang. Keempat, yakni surat keterangan dari puskesmas.

"Apa salahnya memberi beasiswa bagi penghafal Alquran? Emangnya tiap Muslim hafal Alquran? ujar akun Ssirah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement