Kamis 28 Jul 2016 21:00 WIB

MTQ Nasional NTB Perkuat Syiar Islam

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Agung Sasongko
Kafilah MTQ Nasional XXVI dari Provinsi Kalimantan Tengah mengambil kartu peserta saat melakukan pendaftaran ulang di Asrama Haji Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (28/7). (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/ Raisan Al Farisi
Kafilah MTQ Nasional XXVI dari Provinsi Kalimantan Tengah mengambil kartu peserta saat melakukan pendaftaran ulang di Asrama Haji Provinsi Nusa Tenggara Barat, Kamis (28/7). (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM --  Sejumlah kafilah Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-26 di Provinsi NTB yang dihelat sejak 28 Juli-7 Agustus berharap penyelenggaran kegiatan tahunan ini mampu membawa angin segar dan perubahan. Khususnya bisa melahirkan kader-kader yang berkualitas dan mensyiarkan Islam.

Ketua Kafilah Provinsi Jambi, Almunawar menilai penyelenggaraan MTQN ke-26 di NTB banyak perubahan terutama menyangkut keberadaan peserta yang lebih diperketat. Sehingga, diharapkan dengan banyaknya perubahan itu akan mendorong MTQN terus lebih baik.

"Dengan perubahan yang ada di MTQN bisa memunculkan kader-kader terbaik dan berkualitas," ujarnya kepada seluruh kafilah saat pembukaan registrasi peserta MTQN ke 26 di Asrama Haji kota Mataram, Kamis (28/7).

Dirinya mengatakan ajang MTQ Nasional bukan hanya perkara menentukan juara terbaik. Namun, lebih dari itu, kegiatan itu harus dan bertujuan mengedepankan syiar Islam di Indonesia. Sehingga, diharapkan dengan banyak perubahan tidak lagi muncul ada permainan dan lebih mengedepankan sportivitas.

Menurutnya, MTQN 2016 di NTB harus menjadi tonggak perubahan bersama dalam penyelenggaraan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, dirinya berharap agar seluruh kafilah mempunyai komitmen bersama untuk merawat hal tersebut.

"Mudah-mudahan pelaksanaan MTQN dapat berjalan dengan sukses, aman dan lancar," ungkapnya.

Almunawar mengatakan provinsi Jambi mendaftarkan 42 orang peserta dalam ajang tersebut. Namun yang lolos persyaratan hanya 27 orang disebabkan faktor umur. Sementara itu,

pihaknya mengaku tidak mengikuti empat cabang lomba.

"Tahun ini lebih ketat, saya setuju agar tidak ada istilahnya main depan atau belakang sehingga jadi tidak sembarangan. Ini harus menjadi momen bersama perbaikan ke depan," katanya.

Gubernur NTB, TGH Muhammad Zainul Majdi melalui Kepala BPMPD NTB, Rusman mengapresiasi penyelenggaraan MTQN yang dilaksanakan menjunjung nilai-nilai sportivitas dan lebih mengedepankan syiar Islam.

"Kesuksesan MTQ bukan hanya untuk NTB tapi ini kesuksesan semua di seluruh Indonesia, kesuksesan kaum Muslim," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement