REPUBLIKA.CO.ID, SHIZUOKA -- Asosiasi Muslim di Shizuoka mengaku menerima ancaman fisik. Hal itu terjadi usai serangan teror di Bangladesh yang menewaskan 20 orang, termasuk warga Jepang dan Italia.
Dilansir dari Japan Today, Kamis (14/7), salah seorang petinggi dari Shizuoka Muslim Association mengungkapkan ancaman yang ia terima. Ancaman itu berupa empat surat yang ditulis tangan, dan semuanya berisikan pesan yang menggunakan bahasa Jepang.
"Saya kasihan dengan warga Jepang dan Italia di Bangladesh, berhati-hatilah dari sekarang karena saya akan memukul Anda dengan tongkat dari belakang," tulis pesan ancaman tersebut.
Petinggi yang tidak disebutkan namanya itu meyakini, surat-surat berisi ancaman yang ia terima ditulis orang yang sama. Akibat kejadian, asosiasi meminta polisi setempat memperkuat patroli, terutama di tempat surat-surat itu dikirimkan.
Shizuoka Muslim Association menyampaikan keprihatinan, atas banyaknya komunitas Muslim yang menerima tuduhan terorisme. Padahal, mereka menegaskan terorisme bertentangan dengan ajaran Islam yang penuh dengan kedamaian.