Jumat 20 May 2016 19:32 WIB

ICIM Dorong Media Islam Suarakan Palestina

Rep: Sri Handayani/ Red: Ilham
Ratusan massa melakukan aksi solidaritas untuk Masjid Al Aqsa di depan Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Jumat (2/10).  (Republika/Yasin Habibi)

ICIM rencananya akan menghadirkan pembicara-pembicara dari berbagai negara, antara lain Imam Masjid Jamaica Center New York Shamsi Ali, Direktir Modelis Monitor London, praktisi dan akademisi Malaysia asal Nigeria Abdul Malik, Wakil Pemimpin Redaksi (wapemred) Wafa Palestine News Agency, Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (wantimpres) bidang Agama Hasyim Muzadi. 

Menurut Agus, ada dua hal pokok yang akan dibahas dalam lingkup tema tersebut. Pertama, ICIM berusaha menyamakan persepsi media-media Islam mengenai pembelaan terhadap Palestina dan al-Aqsa. Kedua, penyelenggaraan ICIM diharapkan akan diikuti kesepakatan pembentukan forum atau lembaga internasional yang menyatukan media-media Islam. 

Konferensi ini juga diharapkan akan menghasilkan output berupa deklarasi bersama yang melibatkan para pembicara dan tokoh-tokoh yang ditunjuk dari tingkat nasional dan internasional. Deklarasi tersebut akan memuat pernyataan terkait penyamaan persepsi, keberimbangan berita, serta bentuk-bentuk kerja sama yang akan dilakukan media-media Islam. 

"Bisa dalam bentuk sharing berita antar media atau pertukaran wartawan," ujar Agus. 

Redaktur Mina Ali Farhan mengatakan, ICIM dilatarbelakangi pertimbangan dari beberapa sisi. Secara konstitusi, konferensi ini menjadi perwujudan alinea keempat UUD 1945 mengenai keterlibatan Indonesia dalam menjaga ketertiban dunia. "Jangan sampai media tidak adil. Media yang sekarang kan sifatnya standar ganda," kata Ali.  

Dari sisi akidah, upaya ini dilakukan sebagai peran dalam menyempurnakan cahaya yang ingin dipadamkan oleh musuh-musuh Islam seperti tercantum dalam QS as-Shaff. Secara historis, kegiatan ini merupakan rentetan dari kinerja yang telah dilakukan sebelumnya. 

"Goal-nya dalam rangka membebaskan orang-orang teraniaya di Palestina dan mengembalikan orang Palestina bisa iktikaf bersama," kata dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement