Jumat 20 May 2016 19:32 WIB

ICIM Dorong Media Islam Suarakan Palestina

Rep: Sri Handayani/ Red: Ilham
Ratusan massa melakukan aksi solidaritas untuk Masjid Al Aqsa di depan Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Jumat (2/10).  (Republika/Yasin Habibi)
Ratusan massa melakukan aksi solidaritas untuk Masjid Al Aqsa di depan Kedutaan Besar Palestina, Jakarta, Jumat (2/10). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mi'raj Islamic News Agency (MINA) bekerja sama dengan Kantor Berita Antara dan Republika akan menyelenggarakan konferensi media Islam Internasional (Islamic Conference of Islamic Media/ICIM), Rabu hingga Kamis (25-26/5) di Auditorium Adiana, Wisma Antara, Jakarta. Acara ini mengangkat tema seputar bersatunya media Islam dalam membela kepentingan Islam, khususnya Palestina dan al-Quds. 

"Kenapa? Karena pemberitaan tentang Palestina termarginalkan, kurang terangkat," kata Ketua Panitia ICIM Agus Priyono dalam kunjungannya ke Republika.co.id, Jumat (20/5). 

Agus mengatakan, selama ini isu-isu tentang Palestina masih menjadi isu sesaat ketika terjadi peperangan. Pemberitaan di negara-negara Islam, bahkan di Timur Tengah terkait isu ini masih sangat minim. Padahal, dalam keseharian kekerasan dan pertumpahan darah terjadi secara terus-menerus. 

Penyelenggarakaan ICIM dinilai akan membawa semangat agar media-media Islam melakukan pembelaan terhadap Palestina. Pembelaan ini diwujudkan dalam bentuk pemberitaan yang berimbang. 

ICIM juga mengajak media-media Islam untuk lebih peduli terhadap isu-isu yang berkembang di al-Quds. Menurut Agus, saat ini animo masyarakat Islam lebih banyak tertuju ke kawasan Makkah dan Madinah. Padahal, Masjid al-Aqsa juga merupakan tempat sakral bagi masyarakat Muslim. 

Minimnya pemberitaan media tentang al-Aqsa membuat masyarakat Muslim kurang peduli tentang tempat ini. Padahal, Israel terus melakukan upaya untuk memonopoli kawasan tersebut. Akibatnya, hingga kini mayoritas pengunjung al-Aqsa berasal dari kalangan nonmuslim.   

"Ini perlu dipahami sehingga pembelaan muncul secara objektif dari semua kalangan masyarakat, khususnya Muslimin sendiri yang lebih terdepan untuk membela kepentingan Islam di dunia. Inilah peran media yang kita harapkan muncul," ujar Agus. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement