REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hijab adalah identitas Muslimah, mengenakan hijab menuruti perintah Allah SWT sesungguhnya bukan hal mudah. Menuju hijab yang syar’i perlu proses tersendiri.
Bahkan, untuk mencapai keputusan berhijab pun tidak semua Muslimah berani mengambilnya. Namun itulah proses dalam berhijab. Belajar mengenakan hijab bisa dipandang dari sisi berdakwah, merupakan proses menuju kebaikan.
Saat ini misalnya, ketika banyak anak-anak muda tengah belajar mengenakan hijab. Masih banyak Muslimah yang hijabnya belum sempurna, tetapi mengejar penampilan fashionable.
(Baca: Sisi Dakwah Mode dalam Berhijab)
Padahal menurut pendiri sekaligus Direktur World Muslimah Foundation (WMF), Eka Shanty, hijab is beyond fashion, atau hijab bukan sekadar mode. Hijab adalah cara menunjukkan karakter Muslimah, bagaimana orang di balik hijab tersebut menjadi cahaya dunia.
Akan tetapi, kembali lagi, hijab dapat dipandang dari sisi dakwah. Hijab dapat dikreasikan, menurut Ustadz Hasan Basri Tanjung, tetapi jangan sampai melanggar tiga prinsip dasar hijab harus menutupi aurat, tidak tembus pandang, dan tidak berbentuk mengikuti lekuk tubuh.
“Pada dasarnya itu kreasi budaya orang-orang Islam. Pedomannya, jangan sampai melanggar tiga prinsip dasar itu,” tegas Hasan saat dihubungi Republika.co.id, Selasa (2/2).
Hasan menambahkan, memang ada Muslimah, terutama yang masih muda, mengenakan hijab di mana mode malah mengalahkan tiga prinsip dasar tersebut. Secara normatif jelas itu tidak benar.
“Meskipun ada sudut pandang satu lagi, sudut pandang dakwah, selalu dinilai sebagai proses. Pilihannya selalu daripada tidak berhijab mending begini (kurang sesuai prinsip, red). Tapi bukan akhir yang begitu,” lanjutnya, mengomentari fenomena pengguna hijab yang belum sesuai prinsip.
Senada dengan Hasan, Ketua Hijabers Community, Syifa Fauziah, menganggap pada awalnya patut disyukuri dulu Muslimah yang masih belajar mengenakan hijab sesuai norma.
“Kalau melihat ada yang sembarangan memakainya, usahakan ditegur, atau berusaha menunjukkan pakai jilbab yang baik. Doakan mudah-mudahan tahu pakai jilbab tidak sekadar menutupi rambut,” jelas Syifa.