Senin 30 Nov 2015 23:04 WIB

al-Baytar, Ilmuwan Muslim Legendaris

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Agung Sasongko
Kitab karya Ibnu al-Baytar, al-Jami fi al-Adwiya al- Mufrada.
Foto: muslimheritage.com
Kitab karya Ibnu al-Baytar, al-Jami fi al-Adwiya al- Mufrada.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Abu Muhammad Abdallah Ibn Ahmad Ibn al-Baytar Dhiya al-Din al-Malaqi, itulah nama lengkap ilmuwan Muslim legendaris yang biasa dipanggil al-Baytar. Ia adalah seorang ahli botani (tetumbuhan) dan farmasi (obat-obatan) pada era kejayaan Islam yang diyakini merupakan penemu tanaman herbal, Hindiba.

Terlahir pada akhir abad ke-12 M di kota Malaga, Spanyol, al-Baytar menghabiskan masa kecilnya di tanah Andalusia tersebut. Minatnya pada tumbuh-tumbuhan sudah tampak sejak kecil.

Beranjak dewasa, dia mendalami ilmu botani kepada Abu al-Abbas al-Nabati yang pada masa itu merupakan ahli botani terkemuka. Al-Baytar kemudian banyak berkelana untuk mengumpulkan beraneka ragam jenis tumbuhan.

(Baca: Pakar Herbal Andalusia Penemu Hindiba)

Pada 1219, dia meninggalkan Spanyol untuk sebuah ekspedisi mencari ragam tumbuhan. Bersama beberapa pembantunya, al-Baytar menyusuri pantai utara Afrika dan Asia Timur Jauh. Tak diketahui apakah jalan darat atau laut yang dilalui, namun ia pernah menyinggahi sejumlah tempat, antara lain, Bugia, Konstantinopel, Tunisia, Tripoli, Barqa, dan Adalia.

Setelah tahun 1224, al-Baytar bekerja untuk Gubernur Mesir dan dipercaya menjadi kepala ahli tanaman obat. Tiga tahun kemudian, al-Kamil meluaskan kekuasaannya hingga Damaskus dan al-Baytar selalu menyertainya di setiap perjalanan. Perjalanan ini dimanfaatkannya untuk mengumpulkan beragam tetumbuhan.

Ketika tinggal beberapa tahun di Suriah, ia berkesempatan melakukan riset tumbuhan di area yang sangat luas, termasuk Arab Saudi dan Palestina. Dari hasil riset-riset tersebut, al-Baytar menyusun sebuah kitab legendaris yang berjudul al-Jami fi al-Adwiya al- Mufrada.

(Baca Juga: Hindiba Obat Kanker Warisan Islam)

Kitab ini sangat populer dan merupakan kitab paling terkemuka mengenai tumbuhan dan kaitannya dengan ilmu pengobatan Arab. Kitab ini menjadi rujukan para ahli tumbuhan dan obat-obatan hingga abad ke-16. Ensiklopedia tumbuhan yang ada dalam kitab ini mencakup 1.400 item, terbanyak adalah tanaman obat dan sayur-mayur.

Kitab ini menjadi rujukan 150 penulis, kebanyakan asal Arab, dan dikutip oleh lebih dari 20 ilmuwan Yunani sebelum diterjemahkan ke dalam bahasa Latin. Kitab ini dipublikasikan pada 1758. Kitab fenomenal kedua Al-Baytar adalah al-Mughni fi al-Adwiya al-Mufradayakni. Ini merupakan ensiklopedia obat-obatan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement