Jumat 13 Nov 2015 07:28 WIB

Pauline Hanson, Pembenci Islam Nomor Wahid di Australia

Pauline Hanson berfoto bersama dengan ativis anti-Islam lainnya, Kim Vuga.
Foto: dailytelegraph
Pauline Hanson berfoto bersama dengan ativis anti-Islam lainnya, Kim Vuga.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Pemimpin Partai One Nation, Pauline Hanson, telah dicap sebagai pemimpin politik kontroversial di Australia. Aksinya memerangi eksistensi Islam di Australia telah menempatkannya sebagai sosok utama gerakan anti-Islam di negeri Kangguru.

Sebelumnya, ia telah bergabung dalam aksi memerangi pusat komunitas Islam dan pembangunan Masjid yang diusulkan di Kemps Creek, beberapa waktu lalu.

Bahkan, Hanson, dalam artikel Daily Telegraph, Kamis (12/11), bisa dibilang politikus paling memecah belah Australia atas aksinya. Meski selain Hanson, ada juga politikus anti-Islam Australia, Kim Vuga yang juga dalam sorotan atas tindak-tanduknya memerangi Islam.

Baca: Muslimah Ini Sumbang Satu Dolar tiap Terima Hate Speech di Twitter

Hanson mengecam Islam karena ia menilai, Islam tak pantas di Australia. "Islam tidak sesuai dengan budaya kita, cara hidup, hukum, dan kepercayaan kita," katanya, Kamis (12/11).

"Kami tidak pernah memiliki aksi terorisme di jalan-jalan sebelum Islam datang ke sini," katanya.

Perempuan 61 tahun itu juga menyerukan moratorium pada setiap imigran Muslim untuk masuk Australia. Hanson juga aktif dalam kampanye larangan jilbab untuk para Muslimah.

Baca Juga: Pastor yang Sebut Islam Agama Setan tak Takut Vonis Pengadilan

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement