Jumat 04 Sep 2015 16:40 WIB

'Manfaatkan Kunjungan Sisi untuk Kemerdekaan Palestina'

Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi.
Foto: Welt.de
Presiden Mesir Abdel Fatah Al Sisi.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Sore ini, Presiden Mesir Jenderal Al Sisi melakukan kunjungan resmi kenegaraan ke Indonesia. Upacara resmi menyambut Sisi akan dilakukan di Istana Negara, oleh Presiden Jokowi.

Direktur Pusat Kajian Timur Tengah dan Dunia Islam (PKTTDI) Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Hery Sucipto menilai, Indonesia harus dapat memanfaatkan momentum kunjungan Sisi tersebut.

"Ini kunjungan penting dan strategis, apalagi dilakukan di tengah konstelasi politik Timur Tengah, khususnya masa depan Palestina, yang tak menentu. Indonesia harus dapat memanfaatkan kesempatan baik tersebut," papar Hery, dalam keterangan tertulis yang diterima ROL, Jumat (9/4).

Ia mencatat, setidaknya ada dua penekanan yang dapat dimanfaatkan Indonesia dalam kaitan kunjungan Presiden Sisi. Pertama, kata dia, Indonesia dapat memanfaatkan Mesir untuk secara lebih tegas memberikan dukungan kemerdekaan Palestina dan menekan Israel agar komitmen terhadap berbagai hasil perundingan damai.

"Mesir dapat melakukan komunikasi dua pintu dengan baik, yakni dengan Palestina dan Israel. Pengaruh Mesir cukup kuat di mata Palestina maupun Israel. Bargaining position-nya yang baik memungkinkan andil Indonesia melalui Mesir," jelas Hery.

Dan kedua, katanya, Indonesia dapat meningkatkan peran diplomasinya di kancah Timur Tengah bersama-sama Mesir, terutama dalam memprakarsai terciptanya perdamaian dan memperkuat posisi Islam moderat.

"Saat ini tantangan besar di hadapan mata, yakni konflik dan perang, serta suburnya paham radikal, termasuk ISIS, baik di Irak maupun Syiria. Mesir dan Indonesia dapat andil bagian menyelesaikan problem tersebut," lanjut alumnus Al-Azhar Mesir tersebut.

Selain itu, menurut Hery, pemerintah Indonesia dapat memanfaatkan kunjungan Sisi untuk meningkatkan volume perdagangan kedua negara. Selama ini, bisnis Indonesia ke Mesir relatif kecil, mengingat banyaknya aturan di Mesir. Padahal, kata dia, dengan jumlah penduduk lebih 75 juta jiwa, Mesir menjadi pasar potensial produk Indonesia. 

Ia berharap kunjungan Presiden Sisi ke Indonesia dapat lebih meningkatkan kerjasama dan keharmonisan kedua negara. Sejauh ini, lanjut dia, hubungan Indonesia-Mesir terkesan standar, tidak ada kemajuan berarti. Bahkan, terakhir presiden Mesir, kala itu Mubarak, melakukan kunjungan ke Indonesia lebih 25 tahun lalu, yakni pada 1983.

Setelah itu, kata dia, tak ada lagi kunjungan presiden Mesir ke Indonesia, dan sebaliknya presiden Indonesia kerap berkunjung ke Mesir, baik era Soeharto, SBY maupun Gus Dur.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement