Rabu 02 Sep 2015 19:40 WIB

MTQ Internasional Bukan Ajang Mencari Jawara

Rep: c33/ Red: Agung Sasongko
Salah satu pelaksanaan MTQ Internasional di Indonesia.
Foto: Republika/Agung Supriyanto/ca
Salah satu pelaksanaan MTQ Internasional di Indonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyelenggaraan lomba Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Internasional ke-3 yang diadakan Kementerian Agama akan dilaksanakan dari 31 Agustus hingga lima September di Masjid Istiqlal, Jakarta. Sayangnya para peserta mengeluhkan jumlah peserta yang sedikit.

Terdapat 23 negara termasuk Indonesia yang mengikuti lomba ini dengan terdiri dari 32 peserta. Selain dari Indonesia pesertanya datang dari Malaysia, Brunei, Belanda, Singapura, Thailand, Filipina, Timor Leste, Moroko, Iran, Belgia, Kanada, Yordania, Kerajaan Saudi Arabia, Uni Emirat Arab, Aljazair, Tunisia, Perancis, Inggris, Amerika Serikat, Norwegia dan Mesir. Sayangnya para peserta masih merasa jumlah partisipasinya terlalu sedikit.

Salah satu pesera yang berasal dari Amerika, Mohammed Emaluddin Ahmed mengeluhkan pesertanya yang terlalu sedikit. Ia merasa belum cukup puas.dengan 32 peserta yang dihadirkan dalam lomba kali ini."Harusnya mendatangkan lebih banyak negara untuk lomba ini, jadi bisa berkenalan dengan lebih banyak orang," katanya kepada ROL, Selasa (2/8).

Menurutnya, lomba MTQ ini memang bukan ajang mencari juara, melainkan saling mengenal antarsesama Muslim. Sehingga ia berharap ada lebih banyak peserta, terlebih lagi ia ingin menunjukan kemampuannya di depan banyak orang."Saya ingin tunjukan kemampuan saya supaya orang lain mendengar keindahan ayat Alquran," ujar pria yang baru berusia 20 tahun itu.

Sependapat dengan Ahmed, peserta asal Belanda yaitu Omar Bouhali menilai kedepannya acara MTQ internasional yang diadakan Indonesia harus mendatangkan lebih banyak peserta."Harus lebih banyak lagi yang ikut biar lebih ramai untuk kompetisi ini," pintanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement