Selasa 26 May 2015 22:31 WIB

MUI Garap Peta Dakwah

Rep: c71/ Red: Agung Sasongko
 Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (tengah) didampingi jajaran pengurus berbicara dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di MUI, Jakarta, Selasa (7/4).
Foto: Republika/ Tahta Aidilla
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin (tengah) didampingi jajaran pengurus berbicara dalam Forum Ukhuwah Islamiyah di MUI, Jakarta, Selasa (7/4).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan menggarap peta dakwah. Upaya pemetaan wilayah dakwah bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dakwah sekaligus menjadi bekal bagi para da'i. "Peta dakwah berguna untuk memetakan kondisi masyarakat seperti kondisi sosial, ekonomi, budaya, dan paham keagamaan masyarakat setempat," ujar Ketua Komisi Dakwah MUI Cholil Nafis kepada ROL, Selasa (26/5).

Agenda tersebut menjadi salah satu bagian penting untuk dirumuskan dalam Training of Trainers (ToT) Dakwah MUI yang berlangsung di Jakarta mulai 26 hingga 30 Mei 2015. Cholil mengaku, dalam berdakwah, da'i perlu mengetahui statistik-statistik masyarakat yang akan ia bina.

"Dengan peta dakwah, da'i bisa mengetahui apa yang harus dibina dan dimana dia harus membina," ujarnya. Cholil menyatakan, pihaknya ingin pola dakwah ke depan benar-benar memahami kondisi masyarakat sehingga kehadiran da'i bisa memberi solusi.

Menurut Cholil, semestinya da'i turut serta membangun masyarakat. Ia ingin da'i tidak hanya hinggap dari mimbar satu ke mimbar lain namun bisa membuat proyek masyarakat binaan yang bisa meneruskan dakwah. "Memukau di podium tidak berbekas apa-apa. Selain dengan perkataan juga harus dengan perbuatan," ujar Cholil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement