Kamis 10 Apr 2014 19:59 WIB

Cermin Kepedulian Pemimpin (1)

Ilustrasi
Foto: Metaexistence.org
Ilustrasi

Oleh: Erdy Nasrul     

Perhatian Rasul tertuju pada semua elemen.

“Setiap pemimpin negara akan diminta pertanggungjawaban atas rakyat yang dia pimpin” (HR Bukhari dan Muslim).

Di puncak kepemimpinannya, Rasulullah SAW adalah sosok pemimpin negara yang ideal. Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ridwan Hamidi, mengungkapkan, salah satu keistimewaan Rasul sebagai kepala negara, yaitu kepedulian dan perhatian terhadap segenap umat.

Contoh kecil, sebut dia, Rasul sering mengingat orang yang ditemuinya dengan cepat, tanpa harus mencatat. Ini seperti kisah yang tertuang dalam Sunan Ahmad. Seorang lelaki dari Bani Bahilah menghadap Rasul. Sempat Rasul pangling, tetapi setelah sang lelaki memperkenalkan diri, ingatan Rasul menguat.

Rasul kemudian bertanya, mengapa sekarang berbadan kurus. Padahal, dulu dia berbadan kekar dan tegap. Si lelaki menjawab, dia sering berpuasa akut. Kisah ini juga tertuang dalam Lathaif al-Ma'arif karya Ibnu Rajab al-Hanbali.

Bentuk perhatian yang sama, sering dilakukan Rasulullah ketika shalat. Usai shalat berjamaah, Rasul pasti membalikkan posisi duduknya, tidak lagi menghadap kiblat. Rasul memandangi sahabat satu per satu. Jika ada yang tidak datang, akan ditanyakannya.

Dalam jihad berperang juga begitu. Ridwan mengutip hadis dalam Riyadh as-Shalihin dan Shahih Muslim dari Ka'ab bin Malik. Ka'ab adalah sahabat yang pernah 'diabsen' Rasulullah ketika Perang Tabuk. Ka'ab ditanyakan keberadaannya. Hingga akhir perang dia tidak juga datang.

Perhatian tersebut, kata Ridwan, tak terbatas pada Muslim. Rasul juga peduli terhadap non-Muslim. Ini seperti ketika Rasul menjenguk seorang Yahudi Madinah yang tengah sakit.

Kepedulian tersebut bahkan menjadi daya magnet mereka untuk memeluk Islam. "Perhatian seperti ini sangat penting," kata peraih gelar sarjana dari Fakultas Ushuluddin Universitas Islam di Madinah al-Munawwarah.

Dai yang kerap mengisi kajian keislaman ini menyatakan Rasulullah mampu memberikan perhatian khusus kepada orang-orang. Perhatian seperti ini, menurutnya, sekarang sudah tidak dimiliki pemimpin. Tokoh masyarakat, menurutnya, perlu mencontoh bagaimana Rasulullah memberikan perhatian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement