Sabtu 15 Feb 2014 18:18 WIB

Panji Islam di Asia Tenggara (1)

Peta Kerajaan Aceh tempo dulu.
Foto: Visitaceh.blogspot.com
Peta Kerajaan Aceh tempo dulu.

Oleh: Afriza Hanifa

Para ulama dari Persia, Suriah, dan Isfahan berdatangan ke Samudra Pasai.

Samudra Pasai mengambil peran yang sangat penting dalam penyebaran Islam. Lingkupnya pun tak hanya sebatas Nusantara, melainkan Asia Tenggara.

Samudra Pasai yang merupakan kerajaan Islam terkuat di kawasan Melayu saat itu telah berjasa atas proses Islamisasi beberapa negara tetangga.

Marwati Djoemed Poesponegoro dan Nugroho Notosusanto dalam Sejarah Nasional Indonesia III mengatakan, pada sekitar 1346 M berdasarkan berita Ibn Batuthah yang berkunjung pada masa pemerintahan Sultan Mahmud Malik az-Zahir (1346-1383 M), ahli-ahli agama berdatangan.

Antara lain, dari Persi (Iran) bernama Qadi Sharif Amir Sayyid dari Shiraz, dan Taj-al-Din dari Isfahan. Kemudian awal abad ke-16 menjadi periode keemasan Samudra Pasai.

Diberitakan Tome Pires (1512-1515), periode itu Samudra Pasai mengalami berbagai kemajuan di bidang politik, pemerintahan, perekonomian, dan keagamaan. Di bidang keagamaan, diberitakan Ibn Batuthah tentang banyaknya kehadiran para ulama dari Persia, Suriah, dan Isfahan di Samudra Pasai.

Ibnu Batutah menceritakan bagaimana taatnya Sultan Samudra Pasai terhadap agama Islam mazhab Syafi'i dan ia selalu dikelilingi oleh ahli-ahli teologi Islam.

Dengan kegemilangan yang diraih Samudra Pasai, mudahlah bagi kerajaan untuk menjadi penggiat dakwah Islam. Awal mula, Samudra Pasai membawa pengaruh bagi kerajaan tetangganya, Malaka. Islamnya Kerajaan Malaka berangkat dari hubungan pernikahan Kerajaan Samudra Pasai.

Disebutkan, Raja dari Tamasik, Perameswara, yang pindah ke Malaka dan menjadi raja pertama Kerajaan Malaka (1384-1414 M), beristrikan putri dari Kerajaan Pasai. Saat itu, posisi Kerajaan Malaka jauh dari selat Malaka. Perdagangan saat itu pun masih dikuasai Samudra Pasai.

Setelah menjalin hubungan dengan Samudra Pasai, Parameswara memeluk Islam. Dengan Islamnya sang sultan maka Islamlah seluruh kerajaan dan rakyatnya. Islam pun menjadi agama resmi Kerajaan Malaka.

Dalam Ensiklopedi Tematis Dunia Islam disebutkan, para pedagang, mubaligh, serta guru sufi kemudian berbondong-bondong dari Timur Tengah ke bandar Kerajaan Malaka dan Pasai. Dari dua kerajaan tersebut, tersebarlah ajaran Islam ke Pattani (Thailand), serta kawasan semenanjung seperti Johor, Pahang, dan Perak (Malaysia).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement