Jumat 20 Apr 2012 04:39 WIB

Mufti Besar Mesir : Umat Islam Jangan Berhenti Kunjungi Yerussalem

Rep: Agung Sasongko/ Red: Dewi Mardiani
Kompleks Masjid Al Aqsa di Jerusalem.
Foto: AP
Kompleks Masjid Al Aqsa di Jerusalem.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSSALEM -- Mufti besar Mesir, Azzam Al-Hatib, mengharapkan agar umat Islam tidak berhenti mengunjungi masjid Al-Aqsha meski mendapat hadangan dari Israel. Dengan mengunjungi masjid Al-aqsha, umat Islam akan tahu bagaimana perkembangan terkini dari masjid Al-Aqsha.

"Dengan mengunjungi masjid ini, saya mendukung seruan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas. Perlu anda ingat, Nabi Muhammad SAW telah menganjurkan untuk mengunjungi ketiga masjid bersejarah, yakni Makkah, Madinah dan Alqsha," kata dia seperti dilansir Reuters, Kamis (18/4).

Azzam pun secara tidak langsung mengeritik pemikiran Yusuf Al-Qardawi. Dia mengeluarkan fatwa tentang larangan umat Islam mengunjungi Yerussalem pada Maret lalu. Menurutnya, dengan kunjungan itu, umat Islam dinilai mengakui legitimasi kependudukan Israel di kota itu. "Kunjungan itu boleh dibilang normalisasi dan pengakuan terhadap kependudukan," kata Qardhawi, Maret lalu.

Menteri Wakaf Palestina, Mahmud Al-Habbash sependapat dengan Mufti Besar Mesir. Menurutnya, melarang umat Islam untuk mengunjungi Yerussalem merupakan hal yang aneh dan bertentangan dengan ajaran Nabi Muhammad SAW dan Alquran.

"Yang dibutuhkan saat ini adalah mendukung fatwa untuk menolak kebijakan Israel yang berusaha untuk mengisolasi Palestina dan Yerussalem," komentar Habbash.

Sementara itu, pendapat berbeda justru disampaikan Kepala Front Aksi Islam, organisasi sayap Ikhwanul Muslimin, Hamzeh Mansur. Menurutnya, para ulama, umara dan wartawan perlu meningkatkan usaha keras mereka untuk memperingatkan publik soal kunjungan umat Islam ke Yerussalem.  "Kunjungan ini tanda normalisasi dengan Israel," katanya

Juru bicara Front Aksi Islam, Sami Abu Zuhri, menilai Israel akan memanfaatkan kunjungan ini guna melegalkan kependudukan atas wilayah Palestina.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement