Senin 22 Jan 2018 18:00 WIB

Kesan Saat Memandangi Masjid Shah Faisal

Masjid ini adalah hadiah dari Raja Arab Saudi, Faisal bin Abdul Aziz Al Saud.

Masjid Shah Faisal Islamabad, Pakistan.
Foto: panoramio.com
Masjid Shah Faisal Islamabad, Pakistan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTAb -- Besar, megah, modern. Kesan itulah yang se gera tertancap di da lam benak tatkala me mandang Masjid Shah Faisal, Islamabad, Pakistan. Berlatar Bukit Margalla, masjid ini ada lah hadiah dari Raja Arab Saudi, Faisal bin Abdul Aziz Al Saud, un tuk rakyat Pakistan. Pemberian hadiah berwujud masjid ini menyi ratkan betapa hangatnya hubungan antara Pemerintah Arab Saudi dan Pakistan.

Ide membangun masjid megah di tanah Pakistan muncul pada 1966 saat Raja Faisal berkunjung ke Islamabad. Dan, untuk menghormati Raja Faisal yang wafat pada 1975 maka disepakati pemberian nama masjid ini Shah Faisal. Berada di bagian atas dataran perbukitan yang luas, Masjid Shah Faisal memancarkan pesona yang bisa dinikmati pada siang dan ma lam hari meski mata memandang nya dari jarak yang cukup jauh.

Laman www.pakistan pae dia.com menyebut, setahun setelah wafatnya Raja Faisal, pembangunan masjid dimulai. Secara keseluruhan, pembangunan masjid ini menghabiskan dana sekitar 130 juta riyal.

Berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi, bangunan masjid ini, termasuk serambi dan pelatarannya, mampu menampung 300 ribu jamaah. Karena itu, Masjid Shah Faisal merupakan salah satu masjid terbesar di dunia. Dari sisi daya tampung, ia merupakan yang terbesar ketiga di dunia setelah Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Adalah Vedat Dalokay, arsitek terkemuka asal Turki, yang mendesain masjid ini. Alih-alih meng adopsi kubah tradisional yang biasa diaplikasikan pada bangunan mas jid, Dalokay merancang kubah ber bentuk limas segitiga yang sambungmenyambung di empat sisi.

Kubah limasan ini sangat tinggi, yakni 40 meter, yang ditopang oleh empat balok beton raksasa. Sebagai orang Turki, sangat bisa dipahami jika Dalokay memberi sentuhan ala Turki pada Masjid Shah Faisal sehingga desain masjid ini lazim ditemui pada masjid-masjid di Istan bul.

Untuk dinding, Dalokay menyelimutinya dengan marmer bercorak zebra. Untuk menimbulkan efek yang lebih elegan, ia mengaplikasi kan pula seni pencahayaan ala Tur ki yang spektakuler. Mengenai ran cangan istimewa ini, Dalokay ber komentar bahwa ia mencoba un tuk menangkap spirit yang ada dengan mempertimbangkan proporsi dan geometri dari Ka’bah dalam wujud abstrak. Menara didesain langsing, mirip pensil. Bentuk ini sangat khas Turki. Di kawasan Asia Selatan, menara ini merupakan menara masjid yang tertinggi.

Interior

Tak hanya megah di luar, bagian dalam (interior) pun sarat pesona. Salah satu titik pusat perhatian adalah lampu gantung yang sangat besar dengan berat 7,5 ton yang dilengkapi 1.000 bola lampu. Selain lampu gantung, pesona lain juga muncul dari dekorasi dinding berupa lukisan mozaik dan kali grafi karya seniman kondang Pa kistan, Gulgee dan Sadequain. Sen tuhan indah juga tampak pada dinding kiblat di ruang shalat utama. Pada dinding itu terdapat dekorasi ubin dari Turki.

Karena berada di dataran yang cukup tinggi, Masjid Shah Faisal yang indah dan megah ini dapat dinikmati dari tempat-tempat yang cukup jauh. Misalnya saja dari Daman-e-Koh yang terletak di Pegunungan Margalla. Masjid ini juga menjadi pemandangan menakjub kan saat dilihat dari wilayah perbukitan Shakarparrian, dekat Titik Nol Pakistan.

Disarikan dari Islam Digest Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement