Rabu 03 Jan 2018 15:00 WIB

Masjid Muhammad al-Amin, Kebanggaan Masyarakat Lebanon

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Masjid Mohammad Al-Amin, Beirut, Lebanon.
Foto: Momentaryawe.com
Masjid Mohammad Al-Amin, Beirut, Lebanon.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masjid Muhammad al-Amin berlokasi di pu sat Kota Beirut, Lebanon. Masyarakat setempat menamakan rumah ibadah ini sebagai Masjid Biru.

Bangunan masjid ini bermula dari sebuah tempat majelis (zawiya). Puluhan tahun persiapan lahan sebelum akhirnya zawiyayang usianya diperkirakan sejak abad ke-19. Akhirnya, rencana pembangun an sebuah masjid di lokasi itu terwujud. Pada 2008 Masjid Muhammad al- Amin diresmikan.

Salah satu donatornya adalah almarhum Rafik Hariri, mantan perdana men teri Lebanon yang gugur dalam sebuah upaya pembunuhan. Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Muhammad al-Amin berlangsung pada November 2002 yang disaksikan oleh putra Rafik Hariri.

Rancang bangun masjid ini mengikuti gaya arsi tektur Ottoman. Luas bangunan ini sekitar 11 ribu meter persegi. Kubah berwarna birunya setinggi 48 meter. Empat menara di tiap sudutnya masing-masing setinggi 65 meter. Masjid ini menjadi salah satu bangunan khas ibu kota Lebanon.

Tampilan masjid Muhammad al-Amin menyerupai bangunan khas Turki, Hagia Sophia, di Istanbul. Namun, gaya arsitektur dari zaman kesultanan Mamluk Mesir juga tampak di masjid ini. Bangunan Masjid Muhammad al-Amin terdiri atas empat lantai. Masjid ini didominasi warna krem cerah kecokelatan.

Adapun kubah utamanya dan belahan kubah-kubah di sekitarnya berwarna biru terang. Bentuk keempat menara yang menjulang di tiap empat sudutnya meniru gaya masjid-masjid Turki Ottoman, yakni menyerupai pensil raksasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement