Selasa 19 Sep 2017 16:30 WIB

Masjid Cyberjaya tak Sekadar Hemat Energi

Rep: Ali Yusuf/ Red: Agung Sasongko
Masjid Cyberjaya
Foto: cyberjayamalaysia.com.my
Masjid Cyberjaya

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pernyertaan konsep hijau pada Masjid Cyberjaya ini diharapkan bisa menjadi model yang benar untuk membangun masa depan masjid di Malaysia. Tujuan atau maksud desain dari masjid ini bukan hanya untuk menghemat energi dan biaya operasional masjid.

Tetapi juga bisa memaksimalkan penggunaan bahan yang dapat didaur ulang dan akhirnya akan membantu melindungi lingkungan.

"Ini adalah kesempatan bagi kita untuk kembali melihat dan berpikir ulang desain masjid jangan sampai menjadi masalah lingkungan. Dari kesadaran ini sehingga arsitek lain mungkin di kemudian hari membangun dari pendekatan kami," kata Ketua Pegawai Eksekutif Atsa Arsitek Azim A Aziz

Tujuan dari masjid ini tidak hanya tempat untuk shalat, tetapi juga bisa menunjang kebutuhan masyarakat setempat yang masih sesuai dengan syariat Islam, seperti festival dan upacara keagamaan. Seperti halnya masjid di Malaysia yang digunakan juga untuk acara-acara seperti akad nikah, kajian Islam, dan lainnya.

Masjid yang dikenal sebagai Green Mosque atau Masjid Hijau ini menjadi masjid pertama di Malaysia yang menerima penghargaan platinum indeks bangunan hijau. Penghargaan itu sangatlah tepat mengingat Masjid Cyberjaya berlanskap ramah lingkungan. Mengunjungi masjid yang dibangun dengan biaya 62 juta ringgit Malaysia ini seakan berada di alam terbuka.

Dibangun di atas tanah seluas 109 hektare, Masjid Cyberjaya mengangkat konsep modern mengedepankan prinsip praktis, ekonomis, dan juga akrab dengan perkembangan teknologi. Hampir semua fasilitasnya menggunakan pendekatan teknologi modern tetapi tetap hemat biaya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement