Senin 31 Jul 2017 15:15 WIB

Masjid Raya Nizhnekamsk Padat Kegiatan Dakwah dan Pendidikan

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Agung Sasongko
Masjid  Nizhnekamsk, Rusia.
Foto: Wikipedia
Masjid Nizhnekamsk, Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Para pengunjung dapat memasuki kompleks masjid Nizhnekamsk melalui dua gerbang utama. Satu untuk jamaah laki-laki, sedangkan yang lain untuk perempuan. Sekilas, Masjid Raya Nizhnekamsk tidak seperti masjid yang biasa dijumpai di negeri-negeri mayoritas Muslim.

Sebab, tidak ada kubah yang melingkupi bagian atasnya. Di Rusia, kubah memang termasuk ciri bangunan rumahrumah ibadah bukan hanya Islam, melainkan Kristen Ortodoks. Tidak sedikit masjid di Rusia yang atapnya berbentuk konvensional yakni limas.

Bagaimanapun, Masjid Raya Nizhnekamsk memiliki atap yang terbi lang unik. Atap masjid ini berwarna hijau-gelap. Bentuknya cenderung landai. Bentuk bangunan utamanya juga menyerupai kubus yang terpotong di bagian atasnya. Ini menyebabkan jendela-jendela besar pada setiap sisi masjid ini memiliki tinggi yang berbeda-beda.

Di setiap sudut bangunan utama ini terhampar koridor yang mengarah pada menara-menara yang menjulang bagaikan pensil raksasa. Pada menara sisi barat dan timur terdapat kaligrafi lafazh Allah dan Nabi Muhammad SAW di dekat pucuknya. Dengannya, orang-orang yang awam gaya bangunan Rusia dapat mengenali tempat ini sebagai masjid.

Hiasan kaligrafi juga terdapat di dinding luar dekat pintu-pintu utama masjid ini. Tampilan menara-menara Masjid Raya Nizhnekamsk agaknya mengikuti gaya arsitektur Ottoman. Seperti halnya atap, bagian pucuk setiap menara ini juga berwarna hijau-gelap. Secara ke seluruhan, masjid ini didominasi warna krem. Hamparan rumput tumbuh asri di sekitar rumah ibadah tersebut.

Bagian dalam masjid ini tidak kalah indahnya. Pada dindingnya terdapat lampu tempel yang ditenagai listrik. Warna dinding ini putih dan semakin tampak cerah pada siang hari lantaran pantulan sinar matahari. Sajadah panjang yang melapisi lantai berwarna cokelat muda.

Bagian mihrabnya menjorok ke luar. Di sana terdapat lengkung yang dihiasi kaligrafi dengan pola-pola yang meniru tanaman menjalar. Warna latarnya cokelat keemasan, sehingga tampak selaras dengan kaligrafi hitam itu. Imam atau khatib menyampaikan ceramahnya di atas mimbar bertangga.

Komunitas Muslim Tatarstan kebanyakan menganut mazhab Hanafi. Menu rut seorang tokoh lokal, dilansir situs resmi MRB RT, Masjid Raya Nizhnekamsk selalu padat kegiatan-kegiatan dakwah dan pendidikan. Fokusnya antara lain membangun ikatan yang kuat di antara mereka, khususnya kalangan generasi muda. Apalagi, masjid ini dilengkapi dengan madrasah yang bukan hanya mengajarkan ilmu-ilmu agama Islam, melainkan juga pengetahuan umum. Demikian pula dengan isi koleksi perpustakaan yang cukup lengkap.

Nizhnekamsk menurut sensus tahun 2010 berpenduduk sebanyak 234 ribu jiwa. Sekitar 46 persen di antaranya merupakan etnis Tatarstan, yang memiliki sejarah panjang sebagai penganut Islam. Adapun sekitar 45 persen sisanya beretnis Rusia. Kota ini cukup terkenal dengan kawasan industri kimia yang terdapat di sana. Rusia sendiri merupakan negara dengan populasi Muslim terbesar di Benua Eropa.

Di saat yang sama, pemerintah setem pat bersikap mengayomi terhadap komu nitas Muslim lantaran me ng utamakan persatuan yang menghargai kemajemukan. Apalagi setelah rezim komunis Uni Soviet runtuh menjelang permulaan abad ke-21

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement