Sabtu 29 Apr 2017 17:29 WIB

Ada Upaya Menghilangkan Islam dari Ethiopia

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Komunitas Muslim Ethiopia di Amerika Serikat
Foto: Alarabiya
Komunitas Muslim Ethiopia di Amerika Serikat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perlahan, namun pasti, agama Islam pun mulai berkembang di Ethiopia. Pada mulanya, Islam berkembang di wilayah pesisir selatan Afrika, khususnya Somalia.

Setelah itu, banyak penduduk Ethiopia yang memutuskan memeluk agama Islam. Berkembang pesatnya agama Islam di Ethiopia tak berjalan mulus dan mendapatkan perlawanan dari umat Nasrani yang berada di wilayah utara Ethiopia, seperti Amhara, Tigray, serta Oromo.

Meskipun orang-orang Oromo sehari-hari mempraktikkan tradisi Waaqa yang dipengaruhi budaya Islam, kenyataannya mereka tak suka Islam berkembang di Ethiopia. Sejarawan Ulrich Braukamper berkomentar, ''Ekspansi yang dilakukan orang non-Muslim Oromo selama berabad-abad di wilayah selatan Ethiopia bertujuan untuk menghapuskan Islam dari kawasan itu.''

Namun, upaya itu tak pernah berhasil. Hingga kini, Islam tetap eksis dan menjadi agama terbesar kedua di Ethiopia setelah Nasrani. Berdasarkan sensus pada 2007, jumlah penduduk Muslim di Ethiopia mencapai 33,9 persen dari total populasi di negara itu.

Mayoritas umat Islam di negeri itu kebanyakan berada di Somalia, Afar, serta Oromo. Selain itu, umat Islam juga tersebar di Amhara, Tigray, dan Gurage.

Umat Islam mencapai kejayaannya di negeri yang mayoritas penduduknya beragama Nasrani itu saat mampu mendirikan kesultanan Muslim. Beberapa kesultanan Muslim yang pernah berkuasa di Ethiopia antara lain adalah Kesultanan Adal di timur Ethiopia; Kesultanan Aussa di timur laut Ethiopia; Kesultanan Harar di timur Ethiopia; Kesultanan Ifat di timur Ethiopia; serta Kesultanan Shewa di Ethiopia bagian tengah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement