Rabu 14 Oct 2015 11:21 WIB

Ahmad Baba, Cendikiawan Timbuktu yang Memajukan Islam

Rep: C16/ Red: Indah Wulandari
Ahmad Baba
Foto: keyamsha.com
Ahmad Baba

REPUBLIKA.CO.ID, MALI -- Abu al-Abbas Ahmad ibn Ahmad al-Takruri Al-Massufi al-Timbukti atau yang lebih dikenal dengan Ahmad Baba merupakan seorang cendikiawan Muslim yang paling tersohor di Timbuktu, Mali, Afrika Barat.

Semasa hidupnya, Ahmad tak bosan-bosannya mengajarkan berbagai cabang ilmu Islam. Ilmu yang diajarkan, antara lain tafsir Alquran, hadis, fikih, teologi, pidato, dan ilmu tasawuf.

Keilmuannya didapatkan dari Universitas Sankore yang berada di Masjid Sankore, sebuah masjid yang dibangun dari lumpur pada 1325 Masehi. Selain sebagai lulusan Universitas Sankore, ia pun tercatat sebagai rektor terakhir di universitas tersebut.

Beragam ilmu yang diajarkan Ahmad itu turut mendukung kemajuan Islam. Tak hanya itu,secara khusus Ahmad berhasil membuat perbaikan besar bagi masyarakat Timbuktu. Kehidupan intelektual kota Timbuktu pada abad ke-15 hingga abad ke-16 pun menjadi lebih baik.

Membaca berbagai macam buku dan menulis sudah menjadi hobi Ahmad. Maka tak heran, dalam sejarah sastra Afrika Ahmad tercatat sebagai penulis yang sangat berpengaruh di Sudan Barat. Ia merupakan penulis yang sangat produktif.

Ada 40 buku yang telah ia tulis dan diterbitkan. Mulai dari karya biografi hingga buku-buku yang berkaitan dengan dunia Islam. 

Sebuah sumber bahkan mengklaim bahwa Ahmad sempat memiliki koleksi sebanyak 1.600 buku di sebuah perpustakaan. Namun, sayangnya perpustakaan tersebut telah lenyap setelah Ahmad diasingkan dari Timbuktu. 

Karya-karya Ahmad memberikan dampak yang sangat besar terhadap dunia literatur Islam di Afrika Barat pada abad pertengahan.

Namun, arus pemikiran saat ini tidak sebanding dengan apa yang telah dihasilkan Ahmad,hanya sebatas didasari pada pengalaman subyektif dan narasi agama. Sehingga, sebagian cendekiawan tidak mempertimbangkan pemikiran yang berkembang di abad pertengahan seperti gaya Ahmad Baba.

Tak banyak memang yang mengetahui tentang Ahmad Baba. Bahkan, Informasi mengenai Ahmad Baba sangat terbatas sekali di perpustakaan. Diyakini, catatan dan rekaman tentang Ahmad Baba bahyak yang hilang setelah kematiannya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement