Ahad 04 Oct 2015 15:00 WIB

Apakah Prakiraan Cuaca Tergolong Ramalan?

Cuaca
Foto: Republika/Yasin Habibi
Cuaca

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Bagi para pakar, pembacaan ramalan cuaca itu sebatas prakiraan, bukan kepastian menggunakan rangkaian teori ilmiah, eksperimen, lalu dirilis yang berpotensi benar sekaligus salah di saat bersamaan. Hukumnya persis dengan ketentuan yang berlaku dalam kasus prediksi waktu terjadinya gerhana matari atau bulan. Dan, ini tidak dianggap intervensi terhadap ranah gaib.

Syekh Ibnu Utsaimin menegaskan, prediksi tersebut bukan dianggap bentuk perdukunan atau pernujuman yang diharamkan. Karena, 'ramalan' itu memakai acuan-acuan yang jelas dan bersifat indrawi, yaitu adaptasi cuaca. Cuaca itu bisa berubah-ubah dan bisa diketahui dengan takaran yang sangat detil, sehingga bisa diprediksi turun hujan atau tidak.

Logika sederhananya, jika melihat ada mendung tebal, angin kencang, bercampur gemuruh atau kilat maka kebanyakan itu adalah pertanda akan turun hujan. Yang jelas, prakiraan tersebut merujuk pada sesuatu yang indrawi. Bukan ilmu gaib, sekalipun sebagaian masyarakat awam menilai praktik itu tergolong perdukunan.

Guru besar ilmu akidah Fakultas Dakwah dan Teologi Universitas Ummu al-Qura, Makkah ini, mengatakan, prakiraan tersebut merupakan bagian dari eksperimen manusia yang ditempuh secara kontinyu dan rutin dengan pantuan aktif, sehingga bisa memprediksikan pergerakan apa pun dari fenomena alam tersebut, meski sebatas prediksi bukan kepastian.

Sebagai contoh, kalkusi seseorang soal kedatangan kereta berdasarkan jadwal, jarak tempuh, dan indikator lainnya, atau prediksi pakar astronomi perihal peredaran bulan dan matahari. Ini tidak termasuk memasuki ranah ilmu gaib, tetapi prakiraan atas dasar eksperimen, premis, kajian intensif, dan uji coba berkala, serta tidak bisa mutlak dipastikan kebenarannya. “Jadi, prakiraan itu diperbolehkan,” kata dia.   

Syekh Masyhur bin Hasan Alu Salman beranalogi, permisalan prakiraan itu ibarat seseorang melihat suatu objek dari kejauhan menggunakan teropong, kemudian memprediksi pergerakan objek tersebut ke suatu titik dengan acuan jarak dan waktu tempuh.

Jika terbukti benar, apakah ini tergolong ramalan? Jelas tidak sama sekali. Prakiraan cuaca juga demikian karena merujuk pada premis dan indikator pergerakan angin dan lain sebagainya. Bagaimanapun, ketentuan kapan dan di mana akan turun hujan mutlak hak Allah. “Sesungguhnya Allah hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan.” (QS Luqman [31]: 34).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement