REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH — Kementerian Haji dan Umrah Republik Indonesia, resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Arab Saudi terkait penyelenggaraan ibadah haji tahun 1447 H / 2026 M.
Penandatanganan berlangsung dalam rangkai Konferensi dan Pameran Haji ke-5 yang diprakarsai kemenhaj Arab Saudi di Jeddah, pada Selasa 11 Oktober 2025. Agenda ini sekaligus menandai dimulainya rangkaian persiapan penyelenggaraan haji tahun depan.
Pertemuan dihadiri langsung oleh Menteri Haji dan Umrah RI, H. Mochamad Irfan Yusuf (Gus Irfan), dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi, Tawfiq bin Fawzan Al-Rabiah, serta dihadiri jajaran pejabat tinggi dari kedua negara. Suasana pertemuan berlangsung akrab dan produktif, memperlihatkan eratnya kemitraan dalam penyelenggaraan haji.
Dalam keterangan resminya, Gus Irfan mengaku telah membahas tentang persiapan penyelenggaraan haji bersama dengan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi. Dalam pembahasan, mereka menekankan istithaah kesehatan bagi jamaah haji Indonesia, dam, hingga penandatanganan kesepakatan terkait kuota haji Indonesia.
"Dimana kita pada tahun ini mendapatkan kuota sebanyak 221.000 jamaah, semuanya datang melalui Jeddah dan Madinah,"kata Gus Irfan lewat keterangan tertulis, Selasa (11/11/2025).
Ia menambahkan, hal yang membahagiakan adalah kesuksesan penyelenggaraan haji Indonesia secara keseluruhan adalah kesuksesan bagi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi.
“Keberhasilan atau kesuksesan haji Indonesia adalah cerminan kesuksesan penyelenggaraan haji secara keseluruhan bagi Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi. Begitu pun juga, jika ada tantangan, kedua pihak berkomitmen untuk saling mendukung demi keberhasilan penyelenggaraan haji Indonesia dan kesuksesan haji 2026,"kata dia.




