REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Co-founder Gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) Indonesia, Muhammad Syauqi Hafiz menyuarakan persatuan lintas etnis dan agama untuk melawan pendudukan Israel terhadap Palestina. Syauqi memandang pendudukan itu sudah bertentangan dengan nilai universal.
Hal itu disampaikan Syauqi saat berorasi dalam aksi unjuk rasa Harapan Palestina di depan Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat pada Ahad (26/10/2025). Aksi tersebut bertajuk Harapan Palestina.
Tidak ada kode iklan yang tersedia.
"Masalah penindasan bukan masalah agama karena banyak yang kita katakan jujur banyak orang Yahudi nggak sepakat dengan Israel, banyak non muslim nggak sepakat. Mereka kutuk Zionisme," kata Syauqi dalam kegiatan itu.
Syauqi menegaskan, negara Israel mestinya tak pernah ada. Pasalnya, mereka menduduki wilayah negara Palestina. "Yang menjajah itu Israel, negara Israel yang seharusnya nggak ada disana," ujar Syauqi.
Atas dasar itulah, Syauqi mengajak semua pihak untuk berjuang melawan penindasan Israel terhadap Palestina. Seruan Syauqi itu berlaku bagi semua etnis dan agama.
"Mari nyatakan dengan lantang, melampaui sekat etnis dan agama untuk kemerdekaan palestina. Free free Palestine," ujar Syauqi.




