Kamis 23 Oct 2025 16:46 WIB

Harta Haram Tidak Bisa Dipakai Mencuci Dosa Lewat Sedekah

Mencari harta kadang terasa lebih penting daripada memastikan kehalalannya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi korupsi
Foto: Freepik
Ilustrasi korupsi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam kehidupan modern yang serba cepat, mencari harta kadang terasa lebih penting daripada memastikan kehalalannya. Padahal, Rasulullah SAW pernah menasehati Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu anhu, bahwa Allah tidak menerima sholat tanpa wudhu dan tidak menerima sedekah dari harta haram.

Pesan Nabi Muhammad SAW tersebut menjadi pengingat bahwa seberapapun besar nilai sedekah seseorang, jika berasal dari sumber yang tidak halal, maka amal tersebut tidak akan diterima oleh Allah SWT.

Baca Juga

Diriwayatkan Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dalam kitab Washiyatul Mushtafa, Rasulullah SAW berpesan kepada Ali bin Abi Thalib.

"Hai Ali, Allah tidak akan menerima sholat tanpa wudhu dan tidak menerima sedekah dari barang haram."

Barang yang haram selamanya akan tetap haram, walaupun ia berusaha membersihkannya dengan cara menyedekahkan barang tersebut. 

Karena Allah tidak akan menerima sedekah yang berasal dari barang yang haram, seperti hasil curian, merampok, ghashab (mengambil dengan zalim atau menggunakan harta atau barang milik orang lain tanpa izin dan sepengetahuan pemiliknya), menipu dan lain-lain.

Imam Sufyan Ats-Tsauri berkata, "Siapapun yang menginfakkan harta yang berasal dari harta yang haram di jalan kebaikan, maka ia seperti mencuci pakaian najis dengan air kencing. Pakaian najis itu tidak dapat disucikan, kecuali dengan air. Dan dosa itu tidak dapat dihapus, kecuali dengan harta yang halal."

Dalam riwayat lain yang juga dituliskan Syekh Abdul Wahhab Asy-Sya’rani dalam kitab Washiyatul Mushtafa, Rasulullah SAW berpesan kepada Ali bin Abi Thalib.

"Hai AIi, orang Mukmin itu tidak akan pernah berhenti dalam menambah agamanya selama dia tidak memakan barang haram. Siapa saja yang menjauhi ulama maka hatinya akan mati dan buta dari taat kepada AIlah."

Kadar iman seseorang kadang bertambah dan kadang berkurang tetapi kebanyakan iman seorang Mukmin akan selalu bertambah selama ia masih mau menjalankan segala perintah Allah dan larangan-Nya. Tetapi ada satu hal yang menjadi penghalang bertambahnya iman seseorang, yaitu memakan barang yang haram. Karena itu, bersihkan diri kita dari memakan barang yang haram.

Agar iman kita bertambah dan ketaatan kita kepada Allah meningkat, maka berkumprllah dengan para ulama yang mempunyai pengetahuan agama yang luas, baik dalam majelis taklim, majelis zikir dan lainnya. Sehingga kita bisa meningkatkan ketaatan dan keimanan kita.

photo
Infografis Tips Menjaga Keikhlasan Ibadah Haji - (Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement