Senin 06 Oct 2025 08:14 WIB

Ikut Lomba Kompetisi Kitab Kuning Internasional, Eldhiya Cilik Rajut Mimpi Jadi Ulama Profesor

MQK 2025 menjadi pembuka jalan bagi Eldhiya untuk menggapai cita-citanya.

Rep: Muhyiddin/ Red: A.Syalaby Ichsan
Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Nasaruddin Umar secara resmi membuka Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional di Kampus III Pesantren As
Foto: Muhyiddin / Republika
Menteri Agama Republik Indonesia, Prof Nasaruddin Umar secara resmi membuka Musabaqah Qiraatil Kutub (MQK) Internasional di Kampus III Pesantren As

REPUBLIKA.CO.ID, Di bawah sinar matahari pagi, ratusan santri berkumpul di halaman Pesantren As’adiyah Pusat di Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan. Di antara mereka, tampak wajah penuh harap Eldhiya Al-Maqassari Ilham (13 tahun), santri asal Pondok Pesantren Al Ikhlas Bone, Sulawesi Selatan.

Dengan kopiah hitam dan kitab kuning yang lusuh di tangan, santri cilik ini menanti giliran tampil dalam ajang Musabaqah Qira’atil Kutub (MQK) Internasional 2025 untuk jenis lomba Marhalah Ula (Tingkatan awal).

Baca Juga

Bagi Eldhiya, kesempatan ini bukan sekadar lomba tapi jalan untuk mengejar mimpinya. Meskipun, baru pertama kali ia mengikuti lomba membaca kitab Turots ini. "Saya baru mengaji kitab kuning Ramadhan kemarin dan ini pertama kalinya ikut lomba," ujar Eldhiya kepada Republika saat menunggu antrean di depan ruang kelas. 

Eldhiya berangkat ke Wajo bersama pendampingnya, Ustadz Fadli dengan menempuh puluhan kilometer perjalanan darat. Ia meninggalkan pesantren dan keluarganya demi satu tujuan, membuktikan bahwa ia mampu bersaing dengan santri lainnya."Kayak seru, bermanfaat juga," ucapnya mengungkapkan alasannya mengikuti lomba ini.

Meski baru belajar membaca kitab kuning, Eldhiya berhasil menembus semi final. Di kategori lomba ini, ia akan beradu ilmu dengan lima santri putra dari berbagai pesantren lainnya. “Di Marhalah ini ada enam santri putra dan enam santri putri yang masuk semi final, salah satunya Eldhiya,” ucap Ustadz Fadli yang mendampingi Eldhiya.

Pesantrennya memilih Eldhiya untuk mengikuti lomba ini karena bisa cepat dalam memahami pelajaran Nahwu. Dalam MTQ Internasional ini, Eldhiya memang diikutkan jenis lomba Marhalah Ulama bidang Nahwu.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement