Ahad 05 Oct 2025 08:23 WIB

Hamas: Netanyahu Bohong, Israel Masih Terus Bom Gaza

Pasukan IDF menewaskan 70 warga Palestina

Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.
Foto: AP Photo/Adel Kareem Hana
Pejuang Hamas berdiri dalam formasi menjelang upacara penyerahan sandera Israel ke Palang Merah di Nuseirat, Jalur Gaza, 22 Februari 2025.

REPUBLIKA.CO.ID, GAZA — Gerakan Perlawanan Islam, Hamas, menyatakan, pemboman dan pembantaian Israel yang terus berlanjut terhadap rakyat Palestina di Gaza mengungkap klaim palsu Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tentang pengurangan operasi militer terhadap warga sipil.

Menurut pernyataan tersebut, pasukan pendudukan Israel (IDF) terus melakukan kejahatan dan pembantaian yang mengerikan di Jalur Gaza. Sejak Sabtu pagi, serangan tersebut telah menewaskan 70 warga Palestina, termasuk perempuan dan anak-anak. Hamas menggambarkan serangan tersebut merupakan "eskalasi berdarah" yang mengungkap tipu daya penjajah.

Baca Juga

Hamas kembali menyerukan kepada komunitas internasional, negara-negara Arab dan Islam untuk memikul tanggung jawab hukum dan kemanusiaan mereka. Hamas mendesak tindakan segera untuk melindungi dan membantu rakyat Palestina serta memberikan tekanan maksimal untuk mengakhiri genosida dan kelaparan yang sedang berlangsung di Gaza, dikutip dari laman Al Mayadeen.

Gerakan ini juga menyerukan kepada orang-orang bebas di seluruh dunia untuk melanjutkan dan meningkatkan kegiatan solidaritas mereka dengan rakyat Palestina. Hamas juga meminta mereka untuk menekan pendudukan agar menghentikan kejahatan genosida dan hukuman kolektifnya.

photo
Presiden Donald Trump berbicara setelah konferensi pers dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, di Gedung Putih, Senin, 29 September 2025, di Washington. - (AP Photo/Evan Vucci)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement