REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wakil Menteri Haji dan Umrah RI, Dahnil Anzar Simanjuntak menanggapinya soal adanya informasi lowongan kerja petugas haji 2026 yang beredar di media sosial. Ia menegaskan, informasi tersebut tidak benar alias hoaks.
“Pertama soal di media sosial ada loker macam-macam, yang petugas haji, kemudian ASN haji lah segala macam, itu tidak benar," ujar Dahnil dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Haji dan Umrah RI, Jalan MH Thamrin, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Karena itu, Dahnil mengimbau kepada seluruh masyarakat Muslim di Indonesia untuk tidak mudah percaya pada informasi yang tidak bersumber dari kanal resmi pemerintah.
"Jadi kalau ada yang mengatasnamakan Kementerian Haji melakukan rekrutmen segala macam, itu hoaks!,” ujar Dahnil.
Sebelumnya, ramai beredar poster digital di sejumlah akun Instagram dan WhatsApp yang mengklaim adanya pembukaan lowongan kerja Petugas Haji 2026. Dalam poster tersebut disebutkan posisi yang dibuka meliputi Petugas Administrasi Haji, Petugas Lapangan/Pendamping Jamaah, serta Tim Kesehatan dan Logistik.
Poster itu juga mencantumkan sejumlah kualifikasi, di antaranya berstatus WNI Muslim berusia 25-50 tahun, sehat jasmani dan rohani, pendidikan minimal SMA/SMK (diutamakan D3/S1), serta siap ditugaskan di Arab Saudi. Bahkan, dicantumkan pula fasilitas berupa gaji, uang saku sesuai ketentuan pemerintah, akomodasi, serta transportasi ditanggung.
Yang lucu, di poster itu juga disebutkan periode pendaftaran awal 2026 sesuai dengan jadwal resmi Kementerian Agama. Padahal, penyelenggaraan haji tahun depan sudah ditangani oleh Kementerian Haji dan Umrah RI yang baru saja dibentuk Presiden Prabowo Subianto.
Sebagai informasi, bentuk rekrutmen resmi petugas haji hanya akan dilakukan langsung oleh pemerintah melalui Kementerian Haji dan Umrah RI sesuai dengan jadwal dan mekanisme yang diumumkan secara resmi.
"Jadi November prosesnya nanti rekrutmen dulu kemudian masuk barak," kata Dahnil.