Selasa 16 Sep 2025 08:01 WIB

MBG di Madrasah, Kemenag: Kami Minta Menu dan Makanan yang Bagus tak Hanya di Awal

MBG menjadi strategis untuk tingkatkan SDM penerus bangsa.

Siswa melihat isi makan bergizi gratis (MBG).
Foto: ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas
Siswa melihat isi makan bergizi gratis (MBG).

REPUBLIKA.CO.ID, JEMBRANA -- Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Jembrana, Bali, yang menaungi pendidikan formal madrasah meminta pengelola dapur Program Makan Bergizi Gratis (MBG) konsisten menjaga kualitas.

"Kami minta menu dan makanan yang bagus tidak hanya di awal, tapi setiap hari terus dijaga kualitasnya," kata Kepala Kantor Kemenag Jembrana I Gusti Komang Budi Santika di Negara, Kabupaten Jembrana, Senin.

Baca Juga

Untuk memantau kualitas tersebut, pihaknya memerintahkan kepala madrasah untuk memantau makan bergizi gratis yang diterima murid-muridnya.

Dia juga minta kepala madrasah tidak segan-segan berkoordinasi dengan pengelola dapur MBG jika menemukan kualitas makanan yang kurang baik.

Khusus murid madrasah di Kabupaten Jembrana, kata dia, sampai saat ini belum seluruhnya menerima Program MBG.

"Di wilayah barat, seperti Gilimanuk yang masuk Kecamatan Melaya, sudah menerima. Sekarang di wilayah Kecamatan Negara dan Jembrana. Tinggal wilayah timur di Kecamatan Mendoyo dan Pekutatan yang belum," kata I Gusti Komang Budi Santika yang ditemui saat pembagian MBG di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) 4 Jembrana.

Dengan ketat dan konsisten menjaga kualitas makanan, dia berharap tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan terhadap MBG yang ditunggu-tunggu murid madrasah ini.

Kepala Seksi Pendidikan Islam Kantor Kemenag Jembrana Hendra Sidratul Azis mengatakan murid seluruh jenjang pendidikan mulai dari RA, MI, MTs, hingga MA, akan mendapatkan program ini.

"Untuk santri di pondok pesantren sudah menjadi satu dengan murid madrasah. Karena santri juga menjadi murid madrasah," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan Dan Olahraga (Disdikpora) Jembrana I Gusti Putu Anom Saputra mengatakan saat ini ada 17 dapur MBG yang beroperasi di daerah tersebut.

"Hari ini bertambah empat dapur yang beroperasi, jadi totalnya sudah 17 dapur," katanya.

Terkait jumlah murid yang sudah terlayani program ini, dia mengaku masih melakukan penghitungan dengan bertambahnya empat dapur tersebut.

Untuk kebutuhan dapur MBG di Jembrana yang sebelumnya ditargetkan 21 unit, kata dia, hal itu tergantung kapasitas pelayanan dari masing-masing dapur.

"Yang jelas seluruh murid di Jembrana akan mendapatkan Program MBG ini. Soal berapa jumlah dapurnya, tentu sesuai kebutuhan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement