REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Agama Nasaruddin Umar menjelaskan beratnya tugas menjadi seorang guru karena mesti memiliki integritas dan kesucian moral sebagai pendidik dan tak boleh memiliki noda sedikitpun.
"Seorang guru itu harus suci di langit, suci di bumi. Kalian tidak gampang menjadi seorang guru," ujar Menag Nasaruddin Umar saat membuka PPG Dalam Jabatan di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Rabu.
Menag Nasaruddin mengatakan seorang guru tidak cukup hanya menguasai materi, tetapi juga harus mengalami proses pembatinan atau perenungan mendalam atas apa yang diajarkan.
Seorang guru, kata dia, diibaratkan sebagai 'nabi kecil' yang harus menjaga diri dari perbuatan dosa.
"Bukan guru namanya kalau masih langganan maksiat, seperti zina atau kumpul kebo. Kalau tidak sanggup menjaga kesucian itu, lebih baik serahkan mandatnya," ujar Menag Nasaruddin Umar.
Menag menggarisbawahi profesi guru adalah jalan panjang menuju keberkahan dan amal jariah yang tak terputus. Semua ilmu yang diajarkan dan diamalkan kepada/oleh murid-muridnya akan terus mengalirkan pahala meski telah wafat seribu tahun lalu.
"Guru harus masuk surga duluan sebelum muridnya," ucap Menag yang juga Imam Besar Masjid Istiqlal.
Karena itu Menag mengajak para guru dan dosen untuk bangga atas profesi mereka dan tidak merasa rendah diri di tengah arus materialisme. Ia menyatakan tugas mulia seorang guru mencerdaskan anak bangsa.
"Kalau niatnya cari uang, jangan jadi guru, tapi Insya Allah, rezeki guru itu halalan thayyiban dan penuh keberkahan," kata Menag.