Rabu 03 Sep 2025 06:11 WIB

3 Langkah Turki Hadapi Potensi Perang dengan Israel, Intelijen Mewanti-wanti

Turki siapkan pertahanan militer canggih hadapi serangan Israel.

Bendera Turki di jembatan Martir, Turki
Foto: AP
Bendera Turki di jembatan Martir, Turki

REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL — Dalam beberapa pekan terakhir, Turki telah mengambil tiga langkah praktis untuk menghadapi kemungkinan konfrontasi dengan Israel yang telah diperingatkan oleh laporan intelijen Turki.

Termasuk mengembangkan sistem pertahanan udara, memperkuat pertahanan dalam negeri, dan membangun tempat perlindungan yang lebih canggih terhadap ancaman nuklir.

Baca Juga

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengumumkan bahwa tentara Turki telah menerima sistem "Kubah Baja" yang terdiri dari 47 kendaraan (untuk pertahanan udara) senilai sekitar setengah miliar dolar.

Dalam upacara serah terima yang diadakan di markas besar perusahaan Turki Aselsan di ibukota Ankara, Erdogan menekankan konflik-konflik panas yang terjadi di wilayah Turki dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan pentingnya sistem pertahanan udara dan radar.

Proyek yang dimulai tujuh tahun lalu dan dikembangkan oleh Aselsan ini akan memperkuat sistem pertahanan udara Turki.

Sistem ini dan mencakup pertahanan udara berlapis-lapis yang dibuat melalui operasi jaringan terpadu sistem seperti Korkut dengan sistem peringatan dini, pertahanan udara jarak menengah Hisar, sistem pertahanan udara Sabre, dan sistem peperangan elektronik canggih.

Laporan ini disampaikan situs web pertahanan Turki, Sonmater, dan situs web produsennya, dikutip dari Aljazeera, Rabu (3/8/2025).

BACA JUGA: BREAKING NEWS: Abu Ubaidah Juru Bicara Qassam Dilaporkan Syahid dalam Serangan Bom Israel

Waktu yang sensitif

Sebelumnya, beberapa waktu lalu, laporan dari Akademi Intelijen Turki berdasarkan studi tentang perang 12 hari antara Israel dan Iran, merekomendasikan untuk mengambil langkah-langkah mendesak untuk mempersiapkan kemungkinan konfrontasi militer dengan Tel Aviv. Di antara rekomendasi tersebut adalah perlunya membangun sistem pertahanan udara berlapis-lapis.

Meskipun proyek "Kubah Baja" telah dikembangkan sejak 2018, mengumumkannya saat ini adalah pesan yang jelas bagi Tel Aviv bahwa pemerintah dan angkatan bersenjata Turki telah mendapat manfaat dari kesalahan dan kelemahan dari kedua belah pihak dan sedang berupaya untuk mengatasi kekurangan dan memperkuat poin-poin positif.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement