Kamis 28 Aug 2025 16:37 WIB

Kisah Addas, Budak Mencium Kaki Rasulullah

Budak Nasrani ini berjumpa dengan Nabi Muhammad SAW.

Ilustrasi
Foto: MgIt03
Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kisah ini terjadi sesudah Nabi Muhammad SAW berdakwah kepada penduduk Thaif. Inilah salah satu syiar Islam yang beliau lakukan sebelum Allah menurunkan perintah hijrah ke Madinah.

Dalam mengajak orang-orang agar mengenal dan memeluk Islam, Rasulullah SAW selalu menggunakan tutur bahasa yang santun. Namun, mayoritas warga Thaif justru bersikap antipati. Bahkan, tak sedikit di antara mereka yang sampai hati menyakiti Nabi SAW.

Baca Juga

Rasulullah SAW dan pendampingnya, Zaid, terpaksa menyingkir. Keduanya berjalan pulang ke Makkah dengan tubuh luka-luka.

Pada saat itulah, datang malaikat penjaga gunung sekitar Thaif. Kepada Nabi SAW, makhluk itu berkata, "Wahai Muhammad! Angkatlah tanganmu ke langit, dan mintalah kepada Allah agar penduduk Thaif ditimpa azab. Demi Allah, aku ingin sekali melempar gunung ini kepada mereka karena tidak tega melihat engkau diperlakukan sedemikian buruk!"

Alih-alih begitu, Rasulullah SAW berdoa kepada Allah agar kiranya hidayah Illahi melunakkan hati mereka. "Walaupun mereka menolak ajaran Islam, aku berharap padakehendak Allah. Semoga kelak keturunan mereka akan menyembah Allah dan beribadah kepada-Nya,” kata beliau kepada pendampingnya, Zaid. Kalimat ini tentunya juga didengar si malaikat penjaga gunung.

Nabi SAW dan Zaid merasa lelah sesudah berjalan menjauh dari perbatasan Thaif. Tampaklah oleh mereka sebuah lahan perkebunan di depan. Keduanya lalu mendekati kebun anggur itu, yang belakangan diketahui adalah milik Utbah dan Syaibah, yakni anak-anak Rabi'ah.

Utbah dan Syaibah melihat kedatangan Muhammad SAW dan Zaid. Timbul rasa iba mereka kepada tamu di kebunnya itu. Para putra Rabi'ah ini lantas mengirimkan budaknya yang bernama Abbas kepada Rasul SAW dan Zaid, yang sedang berteduh di bawah pohon.

"Bawalah sekantong anggur ini, dan berikan kepada mereka," kata Utbah kepada si budak.

Sesampainya di tempat Nabi SAW dan Zaid berteduh, Addas pun memberikan amanat tuannya itu. Setelah mengucapkan terima kasih, Rasulullah SAW bersiap memakan buah anggur itu. Terlebih dahulu, beliau mengucapkan “Bismillah.”

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement