REPUBLIKA.CO.ID, ISTANBUL -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberitahu Presiden Rusia Vladimir Putin bahwa bentrokan yang pecah menyusul penarikan pasukan Suriah dari Suwayda menimbulkan ancaman bagi seluruh kawasan.
Dalam percakapan telepon pada Jumat, kedua pemimpin membahas hubungan bilateral serta masalah regional dan global, kata Direktorat Komunikasi Turki di akun media sosial X.
Erdogan mengatakan Turki ingin memastikan stabilitas dan keamanan di Suriah dan mendukung pemulihan negara tersebut, seraya menekankan pentingnya bagi Israel untuk tidak melanggar kedaulatan Suriah. Dalam percakapan telepon itu, Erdogan juga menekankan pentingnya memulai putaran ketiga perundingan antara Rusia dan Ukraina.
Erdogan lebih lanjuta mengatakan bahwa Turki akan siap untuk terus menjadi tuan rumah pembicaraan damai itu di Istanbul segera setelah para pihak menyepakati tanggalnya.
Sementara itu, Kremlin dalam pernyataannya menyebutkan Presiden Putin berterima kasih kepada Erdogan atas kesediaannya menengahi konflik Rusia-Ukraina melalui platform negosiasi di Istanbul seraya menegaskan kembali komitmen Moskow terhadap resolusi politik dan diplomatik.
Putin juga meninjau kembali perkembangan hubungan ekonomi, dan menyambut baik hasil Komisi Antarpemerintah Rusia-Turki terkait Perdagangan dan Kerja Sama Ekonomi yang diadakan pada 27 Juni. Putin dan Erdogan sepakat untuk tetap berhubungan erat tentang semua hal yang dibahas selama panggilan telepon tersebut.