REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Detasemen Khusus 99 Satkornas Barusan Serba (Banser) NU, Ahmad Bintang Irianto mendesak aparat penegak hukum segera mengusut tuntas dugaan aliran dana bantuan sosial (bansos) ke jaringan terorisme.
Desakan ini menyusul temuan mengejutkan dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang mengungkap adanya lebih dari 100 NIK penerima bansos terindikasi mendanai aksi teror.
"Ini sangat memprihatinkan. Dana bansos yang seharusnya menjadi hak rakyat kecil justru dimanfaatkan untuk mendukung aksi radikal dan teror. Negara tidak boleh lengah," ujar Bintang dalam keterangan persnya di Jakarta, Jumat (11/07/2025).
Bintang menilai temuan PPATK ini sebagai peringatan keras akan semakin canggihnya cara jaringan terorisme menyusup ke berbagai sektor, termasuk ke program sosial pemerintah. Dia pun menuntut langkah konkret dari aparat, tidak hanya sebatas laporan atau pernyataan publik.
"Jangan sampai kasus ini hanya berhenti di laporan. Harus ada tindakan konkret, penelusuran menyeluruh, dan transparansi. Siapapun pelakunya harus ditindak tegas," ucap dia.
