REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bulan Sabit Merah Indonesia (BSMI) kembali mengirimkan Emergency Medical Team (EMT) ke-3 untuk Gaza sebagai bagian dari misi kemanusiaan berkesinambungan. EMT ke-3 ini dijadwalkan berangkat pada 8 Juli 2025 dan akan bertugas selama dua pekan di wilayah konflik yang masih mengalami krisis kemanusiaan berat.
Ketua EMT ke-3 BSMI untuk Gaza, dr. Jamaluddin, Sp.M(K) menyampaikan salah satu fokus Tim EMT ke-3 dalam penyembuhan luka agar ada kesinambungan dengan misi EMT BSMI sebelumnya.
Pada EMT ke-2 BSMI untuk Gaza, BSMI mengirim pakar stem cell atau sel punca dan penyembuhan luka Prof.Dr.dr. Basuki Supartono, Sp.OT, FICS, MARS. Selain merawat korban luka di Gaza secara langsung, Basuki juga menurunkan ilmunya kepada dokter residen dan dokter koas Palestina di RS Al Nasser, Khan Younis, Gaza.
"Maka agar ada kesinambungan, Tim ke-3 akan meneruskan program perawatan luka dengan stem cell karena memang kebutuhan perawatan luka adalah yang paling tertinggi saat ini dibutuhkan di Gaza," kata Jamaluddin lewat keterangan tertulis.
Jamaluddin menambahkan, pelatihan dan edukasi tentang terapi stem cell kepada dokter dan perawat lokal Palestina menjadi bagian penting dari misi ini agar keberlanjutan penanganan luka dapat terjaga, meskipun tim medis Indonesia sudah kembali ke tanah air.
"Maka Tim EMT ke-3 juga akan melakukan perjanjian kerjasama untuk perawatan luka di dalam Gaza, ada transfer pengetahuan agar ke depan tenaga kesehatan di Palestina bisa mempraktikkan ilmu perawatan luka dengan stem cell ini," urai dia.
Lihat postingan ini di Instagram