REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan dan mitranya dari Mesir Badr Abdelatty membahas upaya untuk melanjutkan gencatan senjata di Jalur Gaza. Selain itu, juga merumuskan langkah-langkah yang diperlukan untuk melaksanakan Rencana Arab-Islam untuk Rekonstruksi Jalur Gaza.
Menurut Kementerian Luar Negeri Mesir, Kamis (3/7/2025), Menteri Abdelatty membahas, dalam panggilan telepon dengan Pangeran Faisal bin Farhan, upaya yang sedang berlangsung untuk melanjutkan gencatan senjata di Gaza dan akses bantuan kemanusiaan ke Jalur yang terkepung, mengingat "kondisi kemanusiaan yang memburuk."
Selama panggilan telepon pada Rabu (2/7/2025) malam, para menteri membahas langkah selanjutnya untuk melaksanakan Rencana Arab-Islam untuk Pemulihan Dini dan Rekonstruksi Gaza.
Menurut pernyataan tersebut, kedua menteri juga membahas pentingnya kepatuhan di pihak Israel dan Iran terhadap gencatan senjata yang dicapai di antara mereka. Kairo menjadi tuan rumah pertemuan puncak darurat Arab pada awal Maret, yang mengadopsi rencana Arab yang komprehensif untuk rekonstruksi Jalur Gaza, yang kemudian menerima dukungan Islam.
Sebagai bagian dari upaya untuk mencapai gencatan senjata di Gaza, Menteri Abdelatti juga mengadakan pembicaraan telepon dengan Sekretaris PBB António Guterres, di mana mereka membahas perkembangan terbaru di wilayah tersebut.
Sementara itu, Abdelatti menegaskan kembali posisi tegas Mesir yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza dan pembebasan sandera dan tahanan. Ia juga meninjau kontak intensif Mesir dengan semua pihak untuk segera mencapai gencatan senjata.
Dalam panggilan telepon lainnya pada hari Kamis, menteri luar negeri Mesir menekankan kepada mitranya dari Prancis Jean-Noël Barrot, perlunya menghentikan agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat, dan untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan dan pemulihan ke Jalur yang terkepung.
Abdelatti mengindikasikan bahwa Mesir berharap dapat menjadi tuan rumah konferensi internasional untuk pemulihan dan rekonstruksi awal di Gaza setelah gencatan senjata. Ia meminta masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawabnya untuk menghentikan agresi Israel di Gaza dan Tepi Barat.
Sumber: