Selasa 24 Jun 2025 17:03 WIB

Ingin Menjadi Ayah yang Lembut? Tirulah Rasulullah

Wahai para ayah, tirulah akhlak Nabi Muhammad SAW.

Ilustrasi keluarga muslim
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ilustrasi keluarga muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Suatu hari, Rasulullah SAW sedang shalat. Tiba-tiba, datanglah Hasan dan Husain, cucu-cucu beliau yang lahir dari pasangan Ali bin Abi Thalib dan Fatimah.

Mereka memanjat ke punggung Nabi Muhammad SAW ketika kakeknya itu sedang melakukan rukuk. Beliau terus saja dalam keadaan rukuk dan tidak mau mengusir mereka hingga kedua anak itu turun sendiri.

Baca Juga

Pada kesempatan lain, Rasulullah SAW shalat sambil mengangkat (menggendong) Umamah, cucu beliau dari Zainab. Saat beliau rukuk, sang cucu diletakkan, dan apabila bangun, diangkat kembali. Nabi SAW juga sering keluar rumah sambil menggendong Hasan dan Husain. Yang satu di sebelah kanan dan yang satu lagi di sebelah kiri.

Di rumah, kerap Rasulullah SAW merangkak, sementara Hasan dan Husain duduk di atas punggung beliau. Dengan suka cita, Nabi SAW pun berkata kepada keduanya, "Unta yang paling baik adalah 'unta' kalian berdua, dan kalian adalah pengendara yang paling bahagia."

Kasih sayang Nabi SAW juga ditunjukkannya di tempat umum. Suatu hari, beliau melihat Husain sedang bermain dengan kawan-kawan sebayanya. Langsung saja, beliau membentangkan kedua tangannya, seraya mengejar seolah-olah hendak menangkap Husain.

Sang cucu berlari ke sana-ke mari. Rasulullah SAW terus mengejar sambil tertawa senang. Kemudian, Husain ditangkap, dipeluk dan dikecupnya.

Nukilan kisah-kisah di atas merupakan salah satu sisi paling menarik dalam pribadi Nabi Muhammad SAW sebagai seorang ayah atau kakek. Pancaran kelembutan dan kasih sayang beliau memukau sarjana Barat, Rev John Davenport.

"Sebagai seorang ayah dan seorang sahabat, Muhammad memperlihatkan perasaan-perasaan yang paling halus dari sifat insani," kata Davenport.

Sikap, perkataan dan perbuatan Rasulullah SAW terhadap anak dan cucunya merupakan sumber ilham bagi setiap pria Muslim untuk menjadi ayah impian bagi anak-anaknya.

Nabi Muhammad SAW telah meletakkan dasar-dasar untuk mendidik dan mengasihi anak. Dari Ibnu Abbas, beliau bersabda, "Akrabilah anak-anak kamu dan didiklah akhlak mereka dengan baik."

Dalam sabdanya yang lain, "Bermain-mainlah dengan anakmu hingga ia berusia tujuh tahun. Kemudian, latihlah ia untuk berdisiplin pada (usia) tujuh tahun berikutnya. Anggaplah ia temanmu pada tujuh tahun berikutnya. Setelah itu, biarkanlah ia tidak bergantung lagi kepadamu (mandiri)."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement