Senin 23 Jun 2025 19:52 WIB

Muhammadiyah dan BPKH Rilis Buku Panduan Haji Ramah Lingkungan

Menjaga lingkungan diawali dari kesadaran individu haji.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Jamaah haji saat tawaf mengelilingi Kabah (Ilustrasi)
Foto: Republika TV/Sadly Rachman
Jamaah haji saat tawaf mengelilingi Kabah (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah bekerja sama dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) merilis buku Responsible Green Hajj: Panduan Ibadah Haji Ramah Lingkungan di Muamalat Tower, Senin (23/6/2025).

Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah, Azrul Tanjung mengatakan bahwa yang dimaksud dengan haji hijau adalah petugas haji, jamaah haji dan lain sebagainya turut menjaga lingkungan. Menjaga lingkungan diawali dari kesadaran individu.

Baca Juga

"Karena haji kita jumlahnya sangat besar, 250 ribu orang, membangun kesadaran bagaimana ke depan aspek-aspek lingkungan itu betul-betul harus diperhatikan, mulai dari awal berangkat (haji) penggunaan alat-alat makan sebaik mungkin, sebisa mungkin kita gunakan yang bisa berulang-ulang dipakai (agar ramah lingkungan)," kata Azrul kepada Republika di Muamalat Tower, Senin (23/6/2025).

Ia mengatakan, bayangkan penggunaan kemasan air minum berbahan plastik untuk jamaah haji jika jumlah jamaah haji 2,5 juta. Maka berapa banyak kemasan air minum berbahan plastik yang jadi limbah. Sehingga akan berdampak kepada lingkungan yang sangat besar. 

Azrul membayangkan di masa yang akan datang jamaah haji membawa alat makan dan minum sendiri yang bisa dipakai berulang dan ramah lingkungan. Termasuk dalam penggunaan air, masyarakat khususnya umat Islam harus hemat air, karena air sekarang sudah menjadi barang yang langka.

Ia menambahkan, pesawat juga mengeluarkan emisi, sehingga pesawat mempunyai kewajiban untuk mengganti kerugian yang ditimbulkan emisi yang mereka keluarkan. Cara menggantinya bisa dikonversi dengan menjaga dan menghijaukan kembali hutan.

"Kita bangun kesadaran untuk mereka (pemilik pesawat terbang) mengganti emisi yang sudah mereka keluarkan, ini salah satu faktor yang perlu kita perhatikan dalam green hajj," ujarnya.

Azrul menyampaikan bahwa pemilik pesawat harus menghitung emisi yang dikeluarkan seberapa besar telah mencemari lingkungan. Sehingga mereka harus mengambil peran kontribusi dalam menjaga lingkungan dari pencemaran.

Jamaah haji sebagian besar orang dewasa dan tua, untuk itu Majelis Lingkungan Hidup Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyiapkan sebuah buku kecil untuk mereka baca agar bisa mengaplikasikan haji hijau ramah lingkungan. Kedepan, akan disediakan juga dalam bentuk online panduannya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement