Kamis 19 Jun 2025 19:26 WIB

Korut Buka Suara! AS Diingatkan Jangan Perparah Perang Israel-Iran

Pyongyang menilai, Israel telah lakukan terorisme dan didukung negara-negara Barat.

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un
Foto: EPA-EFE/KRISTINA KORMILITSYNA
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara (Korut) mengecam keras serangan militer Israel yang memicu perang dengan Iran. Dalam pernyataan resmi, juru bicara Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Korut juga memperingatkan Amerika Serikat (AS) serta negara-negara Eropa agar tidak memperburuk situasi.

Pyongyang menyatakan “keprihatinan serius” atas serangan Israel yang telah menyebabkan kerusakan dan membunuh warga sipil. Korut mengutuk rezim zionis yang juga didukung sekutu Barat.

Baca Juga

“Pembunuhan warga sipil oleh Israel merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang tak termaafkan,” ujar juru bicara itu, sebagaimana dikutip oleh kantor berita resmi KCNA, Kamis (19/6/2025).

Pyongyang menuding Israel telah melakukan aksi terorisme yang disponsori negara. Ulah Tel Aviv dinilai telah meningkatkan risiko pecahnya perang besar-besaran baru di kawasan Timur Tengah.

Pada Rabu (18/6/2025), Presiden AS Donald Trump berbicara dengan wartawan di luar Gedung Putih. Ia masih enggan mengungkapkan apakah telah membuat keputusan untuk ikut serta dalam kampanye militer Israel.

"Saya mungkin akan melakukannya. Saya mungkin tidak akan melakukannya. Tidak ada yang tahu apa yang akan saya lakukan," kata Trump.

Kedutaan Besar AS di Qatar pada Kamis (19/6/2025) telah mengeluarkan peringatan yang membatasi akses sementara bagi personel kedutaan ke Kompleks al-Udeid. Area yang berlokasi di gurun dekat Doha itu adalah pangkalan militer terbesar milik AS di Timur Tengah.

Duta Besar Iran untuk PBB di Jenewa mengatakan pada Rabu (18/6/2025), Teheran telah menyampaikan peringatan keras kepada Washington: jika AS terlibat langsung dalam mendukung militer Israel, Iran akan merespons dengan tegas.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Republika Online (@republikaonline)

Dampak besar serangan balik

sumber : CNA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement