Senin 16 Jun 2025 21:06 WIB

Jamaah Haji Aceh Meninggal di Tanah Suci Bertambah

Jamaah haji diimbau untuk selalu menjaga kesehatan.

Jannatul Mala atau lebih dikenal dengan sebutan Pemakaman Mala menjadi salah satu tujuan ziarah jamaah haji dan umroh di Kota Mekkah. Pemakaman yang sudah ada sebelum Rasulullah lahir itu tertata rapi dengan batu-batu nisan tanpa nama. Beberapa keluarga Rasulullah dikebumikan di Mala. Di antaranya, Sayyidah Khadijah (istri), Aminah (ibu), Qasim dan Abdullah (anak), Abu Thalib (paman), dan Abdul Muthalib (kakek). Selain itu ada juga ulama Indonesia yang dimakamkan di Mala. Mereka adalah Syekh Nawawi Al Bantani dan yang terbaru KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) yang meninggal pada 2019 saat menunaikan ibadah haji.
Foto: Karta/Republika
Jannatul Mala atau lebih dikenal dengan sebutan Pemakaman Mala menjadi salah satu tujuan ziarah jamaah haji dan umroh di Kota Mekkah. Pemakaman yang sudah ada sebelum Rasulullah lahir itu tertata rapi dengan batu-batu nisan tanpa nama. Beberapa keluarga Rasulullah dikebumikan di Mala. Di antaranya, Sayyidah Khadijah (istri), Aminah (ibu), Qasim dan Abdullah (anak), Abu Thalib (paman), dan Abdul Muthalib (kakek). Selain itu ada juga ulama Indonesia yang dimakamkan di Mala. Mereka adalah Syekh Nawawi Al Bantani dan yang terbaru KH Maimoen Zubair (Mbah Moen) yang meninggal pada 2019 saat menunaikan ibadah haji.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Aceh melaporkan haji Aceh yang meninggal dunia di Arab Saudi bertambah menjadi tujuh orang, terbaru Habibah Haz (76) dari kelompok terbang (kloter) BTJ-02 asal Banda Aceh.

"Jamaah haji Aceh yang meninggal dunia di Arab Saudi bertambah menjadi tujuh orang," kata Ketua PPIH Embarkasi Aceh Azhari di Banda Aceh, Senin.

Baca Juga

Informasi ini disampaikan Azhari menyusul wafatnya Habibah Haz (76) pada Senin (16/6) pukul 07.39 Waktu Arab Saudi (WAS), di Rumah Sakit (RS) An Nur Makkah.

Berdasarkan sertifikat kematian (CoD), almarhumah Habibah didiagnosa mengalami syok sepsis akibat radang paru-paru dan darah tinggi. Jamaah ini sempat dirujuk dan menjalani perawatan di RS An Nur pada 13 Juni lalu karena keluhan sesak napas.

Terhadap almarhumah, lanjut dia, sedang dilaksanakan pemulasaraan jenazah serta fardu kifayah, dan dimakamkan di Sharaya.

"Almarhumah akan dimakamkan di Sharaya. Semoga Allah SWT menerima semua amal ibadahnya dan mengampuni segala khilaf dan dosa-dosanya," ujarnya.

Dia menyebutkan, adapun enam haji Aceh lainnya yang meninggal dunia di Arab Saudi yakni Rusli Sulaiman (62) asal Pidie (Kloter 08). Wafat di Hotel Al Zaer Al Akhyar, Makkah, Senin (26/5) pukul 13.30 WAS.

Kemudian, Burhanuddin Muhammad (67) jamaah asal Banda Aceh (kloter 03). Wafat di Saudi National Hospital, Makkah, Sabtu (31/5) pukul 22.35 WAS.

Lalu, Sarullah Adamy Adat (86), jamaah haji asal Aceh Selatan, meninggal dunia di Arab Saudi, Sabtu (7/6) pukul 13.55 WAS.

Selanjutnya, Nurhayati Mahmud (66), jamaah asal Kabupaten Pidie, meninggal di Makkah, Rabu (11/6), pukul 04.33 WAS.

Kemudian Nurbaiti Muhammad Saleh (63) asal Aceh Besar, meninggal dunia di pemondokan Abeer Al Fadila, Wilayah Misfalah, Makkah, Kamis (12/6) pukul 05.10 WAS.

Lalu, Cut Nuraini (75) yang tergabung dalam kelompok terbang (kloter) BTJ-01, meninggal di Rumah Sakit An Nur, Makkah, pada Minggu (15/6) pukul 12.50 WAS.

Pada kesempatan tersebut, Azhari mengimbau para jamaah agar tetap menjaga kesehatan dengan makan, minum, dan istirahat yang cukup, serta mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

Selain itu, dirinya juga meminta jamaah tidak memaksakan diri beraktivitas di luar ruangan karena cuaca di sana masih tergolong tinggi. Kalaupun harus bepergian, tetap mengenakan alat pelindung diri seperti payung dan kaca mata hitam.

"Kemudian, juga jangan lupa membawa air minum untuk mencegah dehidrasi. Jamaah tidak boleh segan-segan menghubungi petugas kesehatan jika mengalami kendala dalam hal kesehatan," demikian Azhari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement