REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekitar 1,8 juta orang umat Islam, kira-kira 221 ribu orang di antaranya berasal dari Indonesia, menunaikan haji. Pada puncak rangkaian ibadah, mereka memadati Padang Arafah, sekitar 25 km dari Makkah. Di sanalah, para tamu Allah melakukan wukuf, yaitu berdiam sejenak di salah satu wilayah yang berdekatan dengan Jabal Rahmah.
Wukuf di Arafah merupakan salah satu rukun haji yang harus dilaksanakan umat Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda: al-Hajju Arafat (haji adalah Arafah). Karenanya, mereka yang menunaikan rukun Islam kelima meski dalam keadaan sakit diberangkatkan ke Arafah.
Momentum yang amat penting dalam rangka pelaksanaan ibadah haji ini mengingatkan kita kepada saat Nabi SAW menyampaikan pesan-pesan kepada umat Islam pada haji terakhir atau haji wada’. Begitu penting pesan-pesan Nabi, hingga beliau meminta kepada yang hadir untuk menyampaikan kepada yang tidak hadir.
"Wahai sekalian manusia. Dengarkan kata-kataku ini dan perhatikan! Setiap Muslim adalah saudara buat Muslim yang lain, dan kaum Muslim semua bersaudara. Seseorang tidak dibenarkan mengambil sesuatu dari saudaranya, kecuali jika dengan senang hati diberikan kepadanya. Janganlah kamu menganiaya diri sendiri."
Melalui pesannya itu, Nabi mengingatkan kepada umatnya untuk saling memelihara persaudaraan. Melalui persaudaraan insani ini, akan bertambah rasa cinta manusia satu sama lain.
Dalam Islam, rasa cinta demikian tidak hanya terhenti pada batas-batas tanah air tertentu.
Karena itu, manusia dari segenap penjuru dunia diminta untuk berkumpul di satu irama yang sama, tanpa adanya diskriminasi. Dan, tempat berkumpul terbaik untuk itu ialah di tempat memancarnya cinta ini, yakni di Baitullah. Dan itulah ibadah haji.
Ketika melaksanakan ibadah haji, kita diperintahkan untuk hidup luhur sebagai teladan iman ke pada Allah. Dalam surah al-Baqarah ayat ke-197 kita diingatkan: "... mereka yang mengerjakan haji tidak boleh ada satu percakapan kotor, perbuatan fasik, dan berbantah-bantahan ...."
Di Tanah Suci, di tempat orang-orang beriman menunaikan rukun Islam kelima, kita saling berkenalan dengan jamaah haji dari berbagai dunia untuk saling mempererat persaudaraan.
