REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Ibnu al-Qayyim menyatakan dalam kitabnya al-Jawab al-Kafi Liman Sa’ala ‘an ad-Dawa’ asy-Syafi, dosa membuat hamba lupa diri.
Ibnu al-Qayyim menjelaskan sebagai hukumannya jika seorang hamba melupakan dirinya sendiri, maka dia akan melalaikan, merusak, dan membinasakan dirinya sendiri.
Muncul pertanyaan, bagaimana mungkin seorang hamba melupakan dirinya sendiri, dan jika dia melupakan dirinya sendiri, apakah arti melupakan dirinya sendiri?
Ibnu al-Qayyim menerangkan, ketika seseorang menenggalamkan diri dalam maksiat dan melupakan dirinya sendiri, maka itulah kelupaan yang besar. Allah SWT berfirman:
وَلَا تَكُونُوا كَالَّذِينَ نَسُوا اللَّهَ فَأَنْسَاهُمْ أَنْفُسَهُمْ ۚ أُولَٰئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
“Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik.”
BACA JUGA: Rudal Houthi Bernamakan Pedang Nabi SAW Hantam Israel: Takbir di Yerusalem, Pujian di Medsos
“Ketika mereka melupakan Tuhan Yang Mahakuasa, Dia melupakan mereka dan diri mereka sendiri,” kata Ibnu al-Qayyim. Allah SWT berfirman:
نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ
“Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka.” (QS at-Taubah: 67)
