REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kitab Tuhfatul Ikhwan dikisahkan ada seorang lelaki munafik yang memiliki seorang istri beriman. Istrinya selalu memulai segala sesuatu atau urusannya dengan membaca Bismillah atau Bismillahirrahmanirrahim.
Kalimat bismillah merupakan ayat pertama Surah al Fatihah. Ulama penafsir Alquran menjelaskan makna bismillah sebagai berikut:
Maknanya “saya memulai dengan setiap nama-nama Allah ta'ala, karena lafaz Ismun adalah kata mufrod (tunggal) yang disandarkan, maka ia mencakup seluruh nama-nama yang baik (Asmaul Husna).
Lafaz Allah artinya yang dituhankan dan yang disembah yang berhak diesakan dalam penyembahan, karena Allah memiliki sifat uluhiyyah (ketuhanan) dan itu merupakan sifat yang sempurna.
Lafaz arrohman arrohiim merupakan dua nama yang menunjukkan bahwa Allah memiliki Rahmat yang luas dan besar yang mencakup segala sesuatu, rahmat-Nya mencakup bagi seluruh yang hidup. dan Allah menetapkan rahmat-Nya bagi orang-orang yang bertakwa yang mengikuti para Nabi dan Rasul -Nya. Maka bagi mereka akan mendapatkan rahmat yang mutlak. Adapun selain mereka akan mendapatkan bagian yang sedikit dari Rahmat itu.
Ketahuilah diantara kaidah yang disepakati oleh para Salaf umat dan para imamnya bahwasanya iman terhadap nama-nama dan sifat-sifat Allah dan hukum-hukum yang terkandung dalam sifat-Nya. Sebagai contoh, mereka beriman bahwasanya Allah maha pengasih lagi maha penyayang, artinya Allah memiliki Rahmat yang disifati oleh Allah dan berhubungan dengan yang dirahmati nya yaitu hamba-Nya. maka seluruh nikmat adalah bukti dari rahmat Allah.
Demikian juga pada seluruh nama-nama Allah yang lain. contoh yang lain seperti sifat Allah “Maha Mengetahui” artinya Allah Maha Mengetahui yang memiliki ilmu yang dengan ilmu itu Allah mengetahui segala sesuatu. Allah Maha Kuasa yang memiliki kekuasaan yang dengan kekuasaan itu Allah mampu melakukan apapun.
Si suami kesal
Kembali ke kisah si istri tadi. Karena kebiasaan yang dilakukan istrinya tersebut dan karena begitu kuat keyakinan istrinya kepada apa yang dibacanya itu, sang suami munafik menjadi sangat kesal dan marah. Namun, dia telah kehabisan cara untuk melarang istrinya dari kebiasaan membaca Bismillah.