Kamis 22 May 2025 23:27 WIB

Petugas Seksus Siaga 24 Jam di Masjidil Haram Jelang Puncak Haji

Pendampingan dan perlindungan jamaah diperkuat menjelang puncak haji 2025.

Jamaah calon haji berjalan di bawah kipas angin embun (cooling fan) di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (16/5/2025). Hal tersebut guna membantu mendinginkan area Masjidil Haram di tengah cuaca panas ekstrem yang mencapai 43 derajat celcius.
Foto: ANTARA FOTO/Andika Wahyu
Jamaah calon haji berjalan di bawah kipas angin embun (cooling fan) di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Jumat (16/5/2025). Hal tersebut guna membantu mendinginkan area Masjidil Haram di tengah cuaca panas ekstrem yang mencapai 43 derajat celcius.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjelang puncak ibadah haji 2025, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi meningkatkan kesiapsiagaan layanan jamaah haji Indonesia di area Masjidil Haram. Petugas Sektor Khusus (Seksus) disiagakan penuh selama 24 jam untuk memastikan jamaah mendapatkan pendampingan, perlindungan, dan bantuan.

“Petugas Seksus siap membantu apa pun kebutuhan jamaah di Masjidil Haram, termasuk bila ada yang tersesat, memerlukan kursi roda, atau butuh informasi seputar pelaksanaan ibadah,” ujar Kepala Daerah Kerja Makkah, Ali Machzumi, dalam keterangan persnya, Kamis (22/5/2025).

Baca Juga

Menurut Ali, kehadiran petugas di titik-titik strategis Masjidil Haram menjadi sangat penting, mengingat tingginya mobilitas dan kepadatan jamaah menjelang puncak ibadah. Ia pun mengimbau jamaah agar tidak ragu menghubungi petugas bila membutuhkan bantuan.

Terkait distribusi kartu Nusuk, Ali menyampaikan proses pembagiannya kini sudah berjalan lancar setelah sebelumnya sempat mengalami keterlambatan. Kartu ini penting bagi jamaah untuk mengakses berbagai layanan selama haji.

“Hampir seluruh jamaah yang tiba di Makkah sudah menerima kartu Nusuk. Kami terus pantau agar semua mendapatkan haknya,” ucapnya.

Hingga saat ini, tercatat 286 kloter dengan lebih dari 111 ribu jamaah haji Indonesia telah berada di Makkah. PPIH memastikan layanan dasar seperti konsumsi, akomodasi, dan transportasi berjalan optimal. Jamaah mendapat jatah makan tiga kali sehari, serta akses transportasi menggunakan bus shalawat yang beroperasi 24 jam tanpa henti menuju Masjidil Haram.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement