REPUBLIKA.CO.ID,MADINAH -- Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Muchlis M Hanafi, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama Syarikah tengah mempercepat distribusi kartu Nusuk atau semacam “paspor perhajian” yang penting dalam seluruh tahapan ibadah haji.
Dia menjelaskan, masalah akselerasi distribusi kartu Nusuk sudah dibahas bersama dengan pihak Kementerian Haji dan Umrah Saudi dan pihak Syarikah. Sampai saat ini, kata dia, ada 92.437 jamaah yang tiba di Arab Saudi. Namun, masih ada kartu Nusuk yang belum tersalurkan kepada jamaah.
Berdasarkan hasil rapat dengan Kemenhaj dan para Syarikah disepakati bahwa tim Syarikah dibantu petugas PPIH akan bersinergi, sehingga dapat segara membagikan kartu Nusuk kepada jamaah haji Indonesia yang belum mendapatkannya.
Dalam beberapa hari terakhir, lanjut dia, sebenarnya pihaknya sudah melakukan akselerasi. Hal itu berjalan efektif sehingga semakin banyak jamaah yang sudah mendapatkannya.
"Kami melakukan akselerasi agar pendistribusian lebih cepat. Alhamdulillah setelah ada akselerasi, distribusi dan aktivasi kartu Nusuk capaiannya meningkat," ujar Mukhlis dalam keterangan persnya, Kamis (15/5/2025).
“Jamaah yang saat tiba di Makkah belum mendapatkan kartu Nusuk, tetap bisa melaksanakan umrah wajib dengan pendampingan dari pihak Syarikah,” ucap dia.
Pemerintah Arab Saudi disebut memberi perhatian tinggi terhadap jamaah Indonesia yang menjadi kontingen haji terbesar. Muchlis menegaskan, kerja sama erat antara Indonesia dan Arab Saudi menjadi kunci suksesnya penyelenggaraan haji.
“Kami tidak lagi mencari siapa yang salah, tetapi bagaimana mencari solusi bagi persoalan yang muncul di lapangan ini," kata dia.
Sebagai informasi, 92.437 jamaah yang telah tiba di Madinah tergabung dalam 235 kloter. Sebanyak 25.547 jamaah dari 65 kloter sudah diberangkatkan ke Makkah. PPIH juga telah mendistribusikan lebih dari dua juta boks katering dengan cita rasa khas Nusantara.
“Sajian katering diberikan kepada seluruh jamaah, termasuk mereka yang terpisah, agar bisa tetap menikmati makanan bersama pasangannya atau pendampingnya,” jelas Mukhlis.