REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyoroti penggunaan dana bantuan hibah kepada yayasan pesantren yang tidak merata dan adil. Oleh karena itu, ia bakal melakukan audit investigasi terhadap penggunaan dana hibah tersebut.
Ia mendapati fakta dari Kepala Bappeda Jawa Barat Dedi Mulyadi bahwa bantuan hibah kepada pesantren di Cirebon hanya satu sebesar Rp 550 juta. Sementara itu, di Kabupaten Garut sebanyak 140 pesantren dengan total hibah mencapai Rp 78 miliar.
"Saya melihat ini kok tidak ada keadilan, saya miris juga harus ada rasa keadilan dan prioritas pembangunan," ucap Dedi dikutip dari laman Instagramnya, Senin (28/4/2025).
Ia pun bakal menentukan penggunaan hibah tidak berdasarkan kepentingan politik. Namun, berdasarkan data yang terdapat di Kemenag dan kabupaten dan kota."Aneh hibah pesantren di Garut banyak tapi ada Mts minta bantuan ke gubernur," kata dia.
Ia menilai pesantren yang sudah memiliki infrastruktur dan sumber daya besar tidak perlu dibantu. Sedangkan bantuan diprioritaskan untuk pesantren kecil.
Ia pun membantah melakukan pengusulan untuk kepentingan pribadi yang diamini oleh Kepala Bappeda Jabar. Gubernur bakal melakukan audit investigasi untuk memastikan tidak ada yayasan penerima hibah yang bodong."Kita akan melakukan audit investigatif. Setelah itu, setelah audit investigatif," kata dia.
Setelah data audit terkumpul, ia mengatakan bakal menyerahkan ke penyidik kepolisian.
Lihat postingan ini di Instagram