REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam kehidupan Nabi Muhammad SAW, terdapat sosok-sosok yang menjadi bagian rutinitas beliau. Dalam arti, mereka berada di dalam rumah Rasulullah SAW.
Di antara beberapa orang yang pernah menjadi asisten rumah tangga (ART) beliau adalah Safinah. Mulanya, perempuan ini adalah budak milik Ummu Salamah, istri Rasulullah SAW.
Kemudian, Nabi SAW memerdekakannya. Setelah menjadi orang biasa, Safinah ternyata tetap ingin mengabdi kepada keluarga beliau. Demikianlah, ia terus bekerja sebagai ART di kediaman Rasul SAW.
Sesungguhnya, ia berdarah Persia dan punya nama asli: Qoys. Sejak menjadi ART Nabi SAW, dirinya mendapatkan nama baru, yakni Safinah.
Dalam bahasa Arab, safinah berarti kapal. Dinamakan demikian lantaran pada suatu hari, Rasulullah SAW bepergian bersama dengan beberapa sahabat. Di tengah perjalanan, sejumlah sahabat kelelahan membawa barang.
Nabi SAW lalu memanggil Qoys, menyerahkan selembar kain lebar, dan berkata kepadanya: “Bentangkanlah kain ini.”
Sang ART melakukan apa yang diperintahkan. Lantas, Nabi SAW menaruh barang-barang para sahabat di atas kain tersebut, dan mengikatnya jadi satu buntalan.
“Bawalah! Sesungguhnya engkau (bagaikan) sebuah kapal,” sabda Nabi SAW.
Qoys melaksanakan instruksi itu. Ajaib! Barang-barang itu tidak terasa berat di atas pundaknya! Para sahabat terkejut menyaksikan pemandangan ini.
Masih ada lagi kisah tentang Qoys alias Safinah yang berkaitan dengan alat transportasi laut. Ini terjadi beberapa waktu sesudah wafatnya Nabi SAW.
Pada suatu ketika, Safinah menumpangi sebuah kapal layar. Di tengah pelayaran, kapal itu tiba-tiba menabrak karang dan pecah.
View this post on Instagram
Dalam kondisi demikian, Safinah berupaya menyelamatkan diri. Dengan susah payah, dirinya mengambang di atas lautan dengan mengandalkan sebidang papan, pecahan bekas perahu tersebut. Untuk beberapa lama, ia terombang-ambing dipermainkan ombak. Lantas, angin kencang semakin menghempaskannya.
Akhirnya, Safinah terseret hingga ke sebuah pulau. Dengan sisa-sisa kekuatan, ia berjalan menyusuri pulau tersebut, hingga sampailah di kawasan hutan belantara.
Tanpa disadari, seekor singa sedari mula membuntutinya. Saat berbalik, Safinah terkejut bukan kepalang. Hewan liar itu mengaum kencang. Kemudian, binatang pemakan daging itu mendekatinya.
Safinah berusaha tetap tenang walau singa itu terus berputar-putar di dekatnya.