REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Organisasi advokasi dan hak-hak sipil Muslim terbesar di negara di Amerika Serikat (AS), Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), mengecam pengukuhan Mike Huckabee sebagai Duta Besar AS yang baru untuk Israel.
CAIR menilai, pengangkatan Mike Huckabee akan merusak hak-hak dan keselamatan warga Palestina Muslim dan Kristen, termasuk warga negara Amerika yang tinggal atau bepergian ke wilayah tersebut.
Senat AS memberikan suara 53-46 pada Rabu (9/4/2025) untuk mengukuhkan Huckabee. Dia merupakan seorang Republikan pro-Israel yang gigih. CAIR sebelumnya telah mengirimkan surat resmi kepada Komite Hubungan Luar Negeri Senat AS dan semua kantor Senat yang menentang pencalonan Huckabee.
Direktur Departemen Urusan Pemerintahan CAIR, Robert S. McCaw mengatakan, dengan mengukuhkan Mike Huckabee, Senat AS telah menerima seorang calon yang menyangkal keberadaan Palestina, membenarkan pemukiman ilegal Israel, dan terlibat dalam kefanatikan anti-Muslim.
“Pengukuhannya mengirimkan pesan berbahaya kepada umat Kristen dan Muslim Palestina, termasuk warga negara Amerika, bahwa nyawa dan hak-hak mereka tidak berharga," ujar Robert dalam keterangan tertulis, Jumat (11/5/2025).
Ketika warga negara AS seperti Omar Mohammad Rabea yang berusia 14 tahun dibunuh oleh pasukan Israel tanpa konsekuensi apapun, kata Robert, pemerintah AS seharusnya menuntut keadilan, bukan menunjuk orang yang memaafkan kekerasan.
Selama bertahun-tahun, Huckabee telah menyangkal keberadaan warga Palestina, membela permukiman ilegal Israel di Tepi Barat yang diduduki, dan menolak mengakui pendudukan militer ilegal Israel atas wilayah Palestina.
This is who the Senate confirmed to be the next U.S. Ambassador to Israel.
It's the understatement of the century to point out Mike Huckabee is unfit for this critical diplomatic role. pic.twitter.com/ym0FiyRk8r
— A New Policy (@anewpolicyorg) April 10, 2025